Mohon tunggu...
Akbar Tanjung
Akbar Tanjung Mohon Tunggu... Administrasi - Dreams to Plan, Plan to Action, Action to Goal, and Goal to Dreams

Aparatur Sipil Negara

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Pajak dari Rakyat untuk Rakyat, Wujudkan Asa dan Cita Anak Desa

19 Juni 2024   13:45 Diperbarui: 20 Juni 2024   15:01 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Wisuda mahasiswa. (Foto: KOMPAS/WAWAN H PRABOWO)

Pajak memiliki peran penting dalam upaya pembangunan bangsa Indonesia dari segala aspek, salah satunya pendidikan. Pembukaan UUD 1945 alinea keempat mengamanatkan bahwa negara memiliki tanggung jawab dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. 

Lebih lanjut, UUD 1945 Pasal 28C ayat 1 juga menegaskan bahwa setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni, budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia. 

Pendidikan adalah pondasi untuk membangun bangsa Indonesia emas 2045. Sebagaimana kata bijak dari tokoh dunia, Nelson Mandela menyampaikan bahwa pendidikan adalah senjata paling ampuh untuk mengubah dunia.

Mengubah dunia, menjadikan Indonesia sebagai negara maju tidak lepas dari kualitas sumber daya manusia. Kualitas SDM dapat dibentuk melalui pendidikan. Tidak heran jika konstitusi mengamanatkan alokasi anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari APBN. 

Alokasi 20% tersebut digunakan untuk membiayai pendidikan mulai dari peningkatan akses pendidikan, operasional pendidikan, bantuan sosial pendidikan, tunjangan pendidik hingga anggaran beasiswa. 

Pada tahun 2024, alokasi anggaran pendidikan dari APBN mencapai 600 triliun dan sumber APBN terbesar itu berasal dari pajak. Program beasiswa adalah salah satu alokasi anggaran pendidikan yang membuka peluang dan memberikan kesempatan yang sama kepada warga negara tanpa memandang level dan strata sosial-ekonomi.

Lanjut Kuliah Berkat Beasiswa, Kini Jadi Abdi Negara

Sebagai anak laki-laki tertua di keluarga tentu memikul tanggung jawab besar, apalagi hidup sebagai anak yatim sejak duduk di bangku SMP. 

Ibu seorang single parent yang harus membesarkan dan menyekolahkan sembilan anaknya. Tentu tidak mudah, tapi ibu selalu memotivasi kami untuk memiliki pendidikan. 

Ibu percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk mengangkat derajat keluarga. Berfikir realistis, dengan keterbatasan ekonomi dan ibu yang berprofesi sebagai pedagang, melanjutkan pendidikan tinggi hanyalah sebuah mimpi.

Singkat cerita, sejak lulus SMA saya sempat kepikiran untuk mencari kerja, namun saat itu ada tawaran dari sekolah untuk mengikuti program beasiswa jalur prestasi. 

Alhamdulillah, berkat prestasi akademik dan nonakademik di sekolah membawa saya masuk ke perguruan tinggi dengan beasiswa penuh. Sangat bersyukur dapat menyelesaikan studi S1 dengan beasiswa dari Kemenristekdikti. 

Dengan bekal sarjana, akhirnya saya bisa lulus menjadi PNS pada tahun 2020. Saya tidak akan merasakan bangku kuliah apalagi menyandang gelar sarjana tanpa beasiswa. Pencapaian ini tidak lepas dari perhatian pemerintah dalam membiayai pendidikan melalui pajak.

Pajak sebagai instrumen dalam membiayai pendidikan telah membuka akses bagi setiap warga negara untuk menggapai cita-citanya. Mulai dari wajib belajar 12 tahun hingga pendidikan akademik tertinggi, negara hadir membiayai dan memberikan fasilitas yang terbaik.

Kembali Kuliah dengan Nol Rupiah

Tiga tahun bekerja di Pemerintahan, Allah kembali memberi jalan untuk melanjutkan pendidikan. Alhamdulillah, tahun 2024 saya berkesempatan untuk lanjut studi Magister dengan beasiswa penuh dari LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) melalui jalur targeted PNS. 

LPDP memberi ruang dan peluang bagi generasi muda yang punya mimpi untuk melanjutkan studi pascasarjana tanpa memikirkan biaya. Saya bersyukur pendidikan lanjutan kembali didanai oleh negara melalui pajak. Negara memberikan paket lengkap dalam menempuh pendidikan magister, mulai dari uang SPP/UKT, dana hidup bulanan, uang buku, asuransi hingga dana penelitian.

LPDP merupakan program beasiswa studi lanjut magister dan doktoral di bawah naungan Kementerian Keuangan RI yang memfasilitasi beasiswa pendidikan dan pendanaan riset. 

Salah satu sumber dana terbesar LPDP berasal dari pajak. Dua belas tahun berkiprah di dunia pendidikan, total penerima manfaat beasiswa LPDP mencapai 39.000-an orang yang tersebar di dalam dan luar negeri. 

Data ini menunjukkan bahwa negara menaruh perhatian lebih pada dunia pendidikan. Tentunya pajak memiliki andil yang begitu besar sehingga program-program beasiswa dapat tumbuh dan berkembang sampai sekarang.

Apa yang saya rasakan menjadi bukti nyata bahwa pajak hadir untuk mencerdaskan setiap warga negara. Melanjutkan pendidikan tinggi bukan lagi alasan, karena saat ini banyak program beasiswa yang didanai oleh APBN melalui pajak, mulai dari S1 hingga S3. 

Negara tidak hanya memberikan program wajib belajar 12 tahun, tapi negara membuka kesempatan yang seluas-luasnya agar generasi muda dapat melanjutkan pendidikan tingginya. 

Akses pendidikan kini terbuka bagi siapa saja tanpa memandang strata sosial dan ekonomi. Akses pendidikan kini menyentuh hingga pelosok negeri.

Definisi pajak dari rakyat untuk rakyat benar terasa manfaatnya, khususnya pada bidang pendidikan. Pajak dalam bidang pendidikan telah menjalankan amanat konstitusi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. 

Bagi anak-anak muda jangan pernah takut bermimpi dan meraih cita-cita. Perjalanan pendidikan saya yang dibiayai oleh pajak akan menjadi cerita bagi anak cucu nantinya. 

Saya tidak menyangka anak desa dapat mewujudkan asa menjadi nyata. Keterbatasan ekonomi bukan penghalang meraih cita-cita. 

Silakan bermimpi setinggi mungkin karena negara lewat pajak akan membantu mewujudkan mimpi-mimpi kita. Sejatinya, pajak berasal dari kita dan akan kembali untuk kita.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun