Mendengar kalimat "pahlawan ekonomi" yang pertama kali terpikir adalah Mama. Mama seorang wanita luar biasa dengan semangat juangnya menjadi penopang ekonomi kelaurga.Â
Lewat usaha kue kering, beliau mampu mengantarkan anak-anaknya hingga sarjana. Semenjak hidup menjanda di tahun 2008, mama menggantikan almarhum ayah sebagai tulang punggung keluarga.
Singkat cerita, kue kering dengan label Ajun Cake and Bakery bermula dari usaha rumahan. Mama menjajakkan kue kering dari rumah ke rumah hingga pasar tradisional.Â
Tahun 2012, usaha kue kering semakin berkembang dengan bantuan program KUR oleh pemerintah. Usaha mama sudah memiliki karyawan sehingga anak-anaknya bisa fokus sekolah.Â
Tepat di tahun 2015, usaha mama terus melejit dengan membangun rumah produksi. Ekspansi usaha tidak hanya di daerah tapi meluas hingga beberapa kabupaten dan provinsi.
Usaha kue kering yang beralamat di kab. Luwu Timur, Sulawesi Selatan terus melebarkan sayap. Keberhasilan usaha mama tidak lepas dari inovasi. Tiga inovasi utama yang diterapkan yaitu inovasi produk, kolaborasi dan digitalisasi.Â
Secara berkala, mama melakukan inovasi produk mulai dari varian rasa hingga pengemasan. Demi menunjang usahanya, mama melakukan kolaborasi, mulai dengan kerjasama lembaga pembiayaan KUR hingga pelatihan UMKM oleh pemerintah.Â
Selain itu, inovasi terbesar yang dilakukan mama yaitu beradaptasi dengan digitalisasi. Digitalisasi memberi ruang untuk promosi produk sampai ke luar daerah, perolehan bahan baku hingga metode pembayaran. Meski hanya lulusan SMP, namun mama tidak menutup diri untuk belajar digitalisasi.Â
Tiga inovasi inilah yang mengantar mama pada pintu kesuksesan usahanya. Dulunya hanya usaha rumahan yang dijajakkan di pasar tradisonal, kini menjelma menjadi brand kue kering yang laris di berbagai provinsi.
Mama adalah pahlawan ekonomi keluarga. Meski seorang janda, ia mampu hidup mandiri dan hidup menginspirasi khususnya bagi kami anak-anaknya. Pelajaran berharga dari mama, ia lebih memilih merintis usaha dari nol dengan modal seadanya daripada menunggu program bantuan gratis dari pemerintah. Bukan menolak, tapi mama ingin mandiri dengan skill yang dimiliki.