Mohon tunggu...
Akbar Tanjung
Akbar Tanjung Mohon Tunggu... Administrasi - Dreams to Plan, Plan to Action, Action to Goal, and Goal to Dreams

Aparatur Sipil Negara

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Lada Bangkit di Masa Pandemi, Warisan Dunia yang Tak Pernah Mati

17 November 2022   12:41 Diperbarui: 17 November 2022   12:46 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peringatan kemerdekaan Republik Indonesia telah berlalu, namun momen masih membekas haru terlebih ketika melihat sang saka merah putih berkibar di langit biru. Momen yang hadir sekali dalam setahun, namun menyisahkan banyak suka dan duka. Duka ketika mengingat para pahlawan berjuang meraih kemerdekaan dan suka ketika melihat rakyat yang berpesta ria menyambut hari kemenangan. Memaknai kemerdekaan tidak perlu lagi mengorbankan nyawa dan bertumpah darah, cukup mengisi kemerdekaan lewat karya yang berguna bagi bangsa dan negara. Lantas bagaiaman cara kita memaknai kemerdekaan dengan karya?

Banyak sikap positif yang dapat dilakukan dalam memaknai kemerdekaan Indonesia lewat karya, termasuk berkontribusi dalam menjaga warisan nenek moyang kita. Melalui warisan Indonesia, kita dapat memberikan karya nyata untuk negeri tercinta. Warisan itu berupa budaya, bahasa, suku, wisata hingga kekayaan alam seperti rempah. Salah satu warisan yang mendunia dari zaman penjajahan hingga kemerdekaan adalah rempah.

Jauh sebelum Indonesia merdeka, bangsa ini sudah menjadi primadona oleh mancanegara karena Indonesia memiliki kekayaan alam berupa rempah yang sangat melimpah. Sejarah mencatatkan, Indonesia menjadi pusat perburuan rempah terbesar pada abad ke-15. Di masa lalu, negara-negara Eropa seperti Portugis, Spanyol, Inggris dan Belanda menghabiskan perjalanannya untuk mendapakan rempah. Bagi mereka, rempah sangat berharga dari emas. Inilah yang mendorong mancanegara berdatangan ke Indonesia, bahkan tak sedikit harus bertumpah darah dan bertaruh nyawa untuk menguasai rempah yang ada di Indonesia. Dari sini pula, cikal bakal perdagangan komoditas rempah dari beragam suku sehingga membentuk Nusantara.

Posisi stategis Indonesia didukung dengan kekayaan rempah yang melimpah seharusnya menjadi modal bangsa untuk tumbuh menjadi negara adidaya. Namun kenyataannya, hingga saat ini Indonesia masih dalam peringkat negara berkembang. Apa yang salah dengan bangsa kita?

Kemerdekaan yang baru saja kita lalui, harusnya menjadi momentum berbenah diri untuk berkontribusi pada negeri. Hentikan perpecahan sana-sini, berantas kasus korupsi, tegakkan keadilan yang manusiawi dan paling penting tunjukkan prestasi. Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk menjadi bagian dari rakyat Indonesia yang bermanfaat dan berprestasi, salah satunya menggali potensi yang ada di sekitar kita, baik potensi dalam diri sendiri ataupun potensi di lingkungan sekitar.

Lada, Potensi dari Dulu Hingga Kini

Lada merupakan satu potensi yang ada di lingkungan sekitar. Lada adalah kekayaan alam berupa rempah yang tersebar luas di Nusantara. Sejarah tak pernah terbantahkan, lada dulunya menjadi sasaran di masa penjajahan. Lada bukan sekedar rempah yang digunakan untuk kebutuhan dapur, tapi juga bermanfaat di bidang kesehatan. Beberapa manfaat lada diantaranya yaitu sebagai antioksidan, menjaga kesehatan jantung, mengatasi sakit kepala, sumber multivitamin hingga bermanfaat dalam menambah daya tahan tubuh. Manfaat tersebut dapat diperoleh dalam berbagai olahan lada seperti makanan, minuman ataupun obat-obatan.

Lada satu dari sekian banyak warisan di tanah air. Besarnya populasi budidaya lada menjadikan Indonesia sebagai penghasil lada terbesar di dunia. Lada sangat mudah kita temukan karena tersebar luas dari Sabang hingga Merauke. Tak heran, jika zaman penjajahan banyak bekas-bekas perdagangan bangsa Eropa di penjuru tanah air, karena dulunya Indonesia adalah jalur rempah yang sangat potensial.

Keberadaan lada di Indonesia diakui dunia sebagai kekayaan alam yang memiliki manfaat. Lada sangat mudah ditemukan di Indonesia. Beberapa daerah penghasil lada terbesar yaitu provinsi Lampung, Bangka, Bengkulu, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan. Sementara luas lahan lada di Indonesia mencapai 190 ribu Ha (Data Pertanian Indonesia, Tahun 2020). Angka ini mencatatkan Indonesia sebagai negara dengan luas lahan lada terbesar di dunia dengan total produksi mencapai 88 ribu ton di tahun 2020.

Lada Indonesia merupakan salah satu rempah yang banyak diminati oleh negara-negara di dunia. Ekspor lada kini terus digerakkan untuk memenuhi permintaan pasar dan meningkatkan devisa negara. Tahukah kita bahwa lada Indonesia sudah diekspor ke mancanegara seperti Singapura, Tiongkok, Belanda, Jepang hingga Amerika. Meskipun lahan lada Indonesia terbesar di dunia, namun kuantitas ekspor lada Indonesia masih di bawah Vietnam. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, nilai ekspor Indonesia pada tahun 2019 hanya berkisar US$ 116,08 juta, sementara Vietnam mencapai US$ 502,66 juta. Melihat luasnya lahan perkebunan lada Indonesia, harusnya produksi dan nilai ekspor Indonesia jauh lebih besar. Namun kenyataannya, tidak demikian. Melihat kondisi ini, perlu adanya upaya perbaikan untuk mengembalikan pasar lada Indonesia.

Melirik Potensi Lada di Timur Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun