Mohon tunggu...
Akbar Tanjung
Akbar Tanjung Mohon Tunggu... Administrasi - Dreams to Plan, Plan to Action, Action to Goal, and Goal to Dreams

Aparatur Sipil Negara

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"JAMAL" Pemuda Penebar Harapan, Membawa Senyum di Pedesaan

17 November 2022   09:04 Diperbarui: 17 November 2022   09:11 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

dok. pribadi
dok. pribadi

Semenjak Jamal menamatkan pendidikan sarjananya di tahun 2011, ia merasa terpanggil untuk melakukan gerakan kemanusiaan lewat Rumah Koran. Mengajarkan anak tentang angka dan huruf menjadi fokus utama Jamal diawal merintis Rumah Koran. Menariknya, metode belajar yang disuguhkan Jamal dan rekannya terasa berbeda. Anak-anak belajar di gunung, kebun hingga sungai.

Bukan hal mustahil bagi Jamal untuk berbuat sesuatu yang baru. Ia seorang lulusan pendidikan bahasa yang tentunya sarat dengan kemampuan mengajar. Metode belajar yang unik ia ciptakan agar anak-anak bisa belajar dengan nyaman dan dekat dengan alam. Literasi baca tulis semakin berbeda. Para anak petani kini bisa belajar di Rumah Koran dan di alam.

Kegiatan baca tulis dijadwalkan setiap hari minggu dan hari libur. Mereka berasal dari anak petani yang putus sekolah dan anak desa Kanreapia yang berstatus pendidikan formal. Kegiatan baca tulis melalui Rumah Koran dari hasil kerja keras Jamal telah membuahkan hasil. Dulu anak di desa banyak buta aksara, kini mereka bisa menulis dan membaca. Pencapaian dan kontribusi yang luar biasa dari seorang anak petani seperti Jamal. Tidak sampai di situ, agar anak-anak semangat dalam belajar, Jamal menyediakan kendaraan berupa mobil untuk transportasi anak-anak menuju tempat belajar seperti gunung, kebun atau sungai.

Meski awalnya hanya menggunakan kandang bebek, tidak menjadikan itu sebuah kendala dalam mewujudkan mimpi Jamal. Baginya, kesenjangan yang ada di desanya adalah sebuah peluang untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Kegiatan baca tulis melalui Rumah Koran ia kemas dalam misi petani literasi.

“Misi awal kami dengan adanya Rumah Koran ialah mengajarkan anak-anak petani di desa untuk belajar menulis dan membaca. Alhamdulillah, sejauh ini program petani literasi berkembang menjadi tempat belajar tidak hanya untuk anak-anak tapi juga orang tua. Orang tua akan mendapatkan informasi seputar pertanian dan mengajarkan para petani menjadi petani online” tutur Jamal.

Program Petani Literasi Raih Apreasiasi

Kegigihan dan semangat kemanusiaan anak petani seperti Jamal telah membuahkan hasil. Tahun 2017, ia memperoleh penghargaan bergengsi dari Satu Indonesia Awards yang diselenggarakan oleh PT Astra Internasional, Tbk. Inovasi Jamal dengan judul “Sang Pencerdas Anak dari Gowa” berhasil meraih awards untuk kategori pendidikan.

Inovasi jamal dalam bidang pendidikan ini turut membantu pemerintah dalam memberantas buta aksara khususnya bagi masyarakat yang berada di desa. Sejauh ini, sekitar 80% inovasi itu sudah dirasakan oleh masyarakat di desa Kanreapia, mulai dari bisa baca tulis, belajar bahasa asing, mengantarkan mereka lanjut sekolah dan kuliah hingga mencetak petani organik.

Apa yang dilakukan Jamal dapat dijadikan teladan bagi anak muda untuk berinovasi dan berkontribusi bagi negeri. Jika kita melihat data, angka buta aksara di Indonesia masih cukup tinggi.

Data di atas menunjukkan bahwa masih tingginya angka buta aksara di Indonesia. Jika dilihat dari grafik, Provinsi Sulawesi Selatan berada pada peringkat kelima tertinggi buta aksara. Kehadiran inovasi Jamal yang sudah diterapkan sejak tahun 2011 di salah satu desa di Sulawesi Selatan akan membantu pemerintah dalam memberantas buta aksara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun