1. Desa Blega, penghasil kerajinan tas bambu dan rotan terbesar di Bali
2. Desa Sebatu, penghasil kerajinan kayu
3. Desa Gelgel, penghasil kerajinan tenun dan songket
4. Desa Celuk, penghasil kerajinan perak (perhiasan)
5. Desa Gianyar, penghasil kerajinan ukir patung
Meraih Manfaat dalam Pertemuan IMF
Besarnya jumlah pelaku UMKM handmade di Bali memberikan peluang besar bagi pelaku bisnis. Ini merupakan kesempatan emas bagi pemilik bisnis handmade untuk mempromosikan produknya. Melalui pertemuan IMF, UMKM handmade dapat mengambil manfaat, baik secara langsung maupun tidak langsung. Lalu, bagaimana meraih manfaat pada pertemuan IMF tersebut?
Hal yang perlu dilakukan oleh pelaku UMKM handmade dalam meraih manfaat yaitu:
1. Direct promotion (promosi langsung)
Kehadiran 15 ribu peserta pada pertemuan IMF akan memberikan dampak langsung bagi pelaku UMKM yang ada di Bali, tidak terkecuali pelaku bisnis handmade. Ini menjadi kesempatan bagi UMKM untuk tampil memperkenalkan produknya di hadapan para pengunjung. Pengenalan secara langsung dapat mendongkrak nilai transaksi.
Dengan adanya event di pertemuan tersebut akan semakin mempermudah para UMKM handmade dalam mempromosikan produknya. Hal yang perlu dilakukan juga pada promosi langsung adalah mempresentasikan keunggulan produk dan keunikan produk. Pertemuan IMF ini memberikan keuntungan besar bagi pelaku UMKM di Bali.