Pada bulan Oktober mendatang, Indonesia akan menjadi tuan rumah dalam Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018. Pertemuan tersebut merupakan pertemuan keuangan terbesar yang melibatkan 189 negara di dunia.
Terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah menjadi suatu kehormatan dan kebanggaan bagi bangsa. Keberhasilan Indonesia di bidang ekonomi telah memberikan kepercayaan bagi dunia untuk memilih Indonesia sebagai tuan rumah.
Momentum pertemuan tahunan IMF 2018 akan diselenggarakan di Nusa Dua, Bali. Kegiatan ini akan dihadiri oleh Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dari 189 negara anggota IMF dan World Bank.
Selain itu, akan hadir juga para investor, instansi parlemen, pelaku bisnis, komunitas perbankan, akademisi, organisasi kemasyarakatan, media dan partisipan lain. Pada pertemuan tersebut, total delegasi diperkirakan mencapai lebih dari 15 ribu orang.
Pertemuan IMF yang menghadirkan 15 ribu orang akan menjadi peluang bagi Indonesia sebagai tuan rumah. Tidak sebatas sebagai pertemuan keuangan, kegiatan IMF juga menghadirkan berbagai event di Nusa Dua, Bali.
Melalui event tersebut, Indonesia memiliki kesempatan untuk tampil memperkenalkan dan mempromosikan dirinya dengan sumber daya yang dimiliki. Tentunya potensi sumber daya tersebut dapat menciptakan manfaat, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Salah satu potensi sumber daya yang ada di Bali adalah UMKM.
Handmade sebagai Produk Lokal Bali
Bali tidak hanya terkenal dengan destinasi wisatanya, tapi juga produk-produk UMKM lokal. Keberadaan UMKM di Bali menjadi penopang pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat. Setiap tahunnya jumlah pelaku UMKM di Bali terus mengalami peningkatan dalam 5 tahun terakhir.Â
Hingga Maret 2018, UMKM di Bali tumbuh sekitar 4% dari tahun 2017. Pertumbuhan UMKM ini mengindikasikan bahwa masyarakat semakin sadar dalam memanfaatkan peluang yang ada. Setidaknya, terdapat 9 kabupaten penyumbang UMKM terbanyak di Bali.
Kabupaten penghasil produk UMKM terbanyak adalah kabupaten Gianyar. Kemudian diikuti oleh kabupaten Karangasem, Bangli, Badung, Jembrana, Tabanan, Denpasar, Buleleng serta Klungkung. Kabupaten Gianyar merupakan kawasan penghasil produk kerajinan tangan (handmade) yang paling populer di Bali.
Bali memiliki beragam UMKM yang tersebar hingga ke desa. UMKM tersebut hadir dengan berbagai produk lokal yang mencerminkan khas Bali. Dari sekitar 300 ribu lebih UMKM yang ada di Bali, terdapat tiga jenis usaha yang mendominasi. Tiga UMKM tersebut berasal dari industri kerajinan tangan (handmade), industri kuliner atau makanan dan industri tekstil (busana atau pakaian).Â