Mohon tunggu...
imas vaula akbar
imas vaula akbar Mohon Tunggu... -

sehelai manusia.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Resensi Buku Mitos Jurnalisme

10 Juni 2016   04:10 Diperbarui: 10 Juni 2016   04:13 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mitos Jurnalisme

Oleh: Dudi Sabil Iskandar dan Rini Lestari

  • Identitas Buku
  • Judul : Mitos Jurnalisme
  • Pengarang : Dudi Sabil Iskandar & Rini Lestari
  • Penerbit : CV. ANDI OFFSET
  • Tahun Terbit : 2016
  • Halaman : xxii + 300 halaman
  • Ukran : 16 x 23 cm
  • ISBN : 978 979 29 5542 2
  • Harga : Rp. 80.000,00

Tentang Penulis

Dudi Iskandar, lahir di Bandung, 5 Maret 1972 dari pasangan Badrudin Saleh dan Hadiatin. Menyelesaikan kuliah di Jurusan Dakwah Fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Gunung Djati Bandung, 1966, dengan predikat cumlaude.Menyelasaikan pendidikan magister di Pascasarjana Universitas Mercu Buana, Jakarta 2012, dengan spesialispolitical communication, dan menjadi pengajar di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur sejak 2012. Selama 12 tahun menjadi wartawan di berbagai media cetak dan online.

Rini Lestari, lahir di Gunung Kidul 1 September 1977, Pendidikan S1 Public RelationsProgram Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Studi Budi Luhur, S2 Program Pascasarjana Magister Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur. Saat ini beliau merupakan Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur.

Mitos

Secara epistimologi adalah sebuah tipe pembicaraan atau wicara (a type of speech). Mitos merupakan suatu obyek, konsep atau gagasan; mitos merupakan mode pertandaan (a mode of signification) dan suatu bentuk (form). Mitos menurut subtansinya merupakan hal yang menyesatkan, hal ini karena mitos adalah semacam wicara yang disampaikan lewat wacana (disource) sehingga segalanya dapat menjadi mitos.

Melalui buku ini, penulis menjelaskan bahwa jurnalisme akan menjadi suatu mitos jika ia kehilangan makna denotatifnya, yaitu sebagai penyampai informasi dan author makna bagi khalayak. Dengan kata lain, jurnalisme akan menjadi mitos ketika ia berada di wilayah konotatif. Jurnalisme yang berfungsi sebagai penopang kekuasaan, penghasil bisnis, dan pemuas syahwat politik adalah pers dalam wujud mitos. Ia bukan lagi sebagai pilar keempat demokrasi, melainkan sebagai penghancur demokrasi.

Keunggulan

Penulis mengupas kelemahan-kelemahan, dan kesalahan-kesalahan media informasi dalam menyampaikan informasi yang tanpa disadari khalayak, mereka dirugikan dalam memahami/mengetahui peristiwa/informasi yang sebenarnya.

Kelemahan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun