Durian tanpa biji, itulah judul yang saya cantumkan. Mungkin orang akan penasaran seperti apa bentuk durian tanpa biji yang saya maksudkan, masuk dalam jenis durian apakah dan dari mana asalnya. Begitulah mungkin yang terpikirkan oleh yang membaca.
Durian tanpa biji yang saya maksud adalah sebuah hasil olahan dari durian yang bernama "tempoyak". Begitulah di Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu dan sekitarnya menyebutnya. Tempoyak merupakan hasil fermentasi dari durian. Cara membuatnya sederhana sekali, mungkin teman-teman bisa mencoba membuat untuk menjawab rasa penasaran seperti apa rasa tempoyak.
Sebelum diolah, durian yang akan diolah menjadi tempoyak  haruslah durian yang matang, kemudian pisahkan daging durian dengan bijinya. Setelah itu campurkan garam secukupnya dengan daging durian dan aduk rata. Selanjutnya masukkan dalam wadah yang tertutup rapat dan diamkan selama kurang lebih satu hari satu malam. Setelah satu hari satu malam maka jadilah tempoyak.
Tempoyak bisa dimakan langsung untuk dijadikan lauk makan nasi. Namun juga bisa juga diolah lagi menjadi berbagai jenis makan, mulai dari menjadi sambal hingga dipadukan dengan ikan, seperti menjadi gulai tempoyak dan pepes ikan tempoyak. Biasanya tempoyak diolah dan dipadukan dengan ikan karena di Sumatera Selatan daerah yang mempunyai berbagi jenis, terutama ikan sungai seperti ikan patin, ikan baung, ikan seluang.
Salah satu resep makanan yang diolah dengan tempoyak adalah "Pindang Patin Tempoyak".
http://www.detikfood.com/read/2012/02/02/135204/1832444/899/resep-ikan-pindang-patin-tempoyak
Bahan:
- 500 g ikan patin
- 200 g tempoyak
- 2 buah tomat, potong-potong
- 1 iris nanas, potong-potong
- 1 genggam daun kemangi
- 2 lembar daun salam
- Bumbu, haluskan:
- 7 butir bawang merah
- 5 buah cabe merah
- 10 gkunyit
- Garam secukupnya
- Gula merah secukupnya
- Asam jawa secukupnya
Cara membuat:
- Cuci ikan patin, potong-potong, lumuri dengan garam dan asam Jawa. Sisihkan.
- Tumis bumbu halus dengan sedikit minyak, lalu masukkan tempoyak. Aduk sampai tercampur.
- Masukkan potongan ikan ke tumisan bumbu.
- Tambahkan sedikit air. Masukkan potongan tomat, nenas, dan daun salam.
- Seimbangkan bumbu dengan gula merah dan air asam jawa sampai mencapai citarasa asam-manis-gurih yang seimbang.
- Setelah mendidih, masukkan daun kemangi.
- Matikan api dan sajikan.
Mungkin ada yang penasaran rasa tempoyak itu seperti apa. Saya beri gambaran sedikit rasanya manis asin gurih. Selamat mencoba, dijamin akan ketagihan makan ikan yang diolah dengan tempoyak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H