KKN UIN Bandung, Subang - Tadabbur Alam sebagai bagian dari agenda Perkemahan Sabtu dan Minggu (PERSAMI) menjadi agenda penutup kebersamaan antara KKN UIN Bandung dan Anak-anak pelajar di MDTA Ar-Rasyid dalam rangkaian acara kemah santri yang diadakan sejak tanggal 24 Agustus hingga 25 Agustus 2024.
Tadabbur Alam ini dilakukan setelah anak-anak yang didampingi oleh para pembimbing dari KKN UIN Bandung selesai melaksanakan shalat Tahajud, dzikir juga shalat subuh berjamaah di Masjid Ar-Rasyid, Desa Pakuhaji Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang.
Segera saja anak-anak yang berjumlah 35 orang ini berhamburan dari masjid untuk mempersiapkan diri di posko peristirahatannya masing-masing. Satu per satu anak mulai keluar dengan wajah yang ceria sambil membawa persediaan air minum untuk menemani perjalanan menuju Bukit Pamoyanan di Subang.
Perjalanan yang mereka tempuh tentu tidaklah menggunakan kendaraan melainkan mengoptimalkan kinerja otot dan fisiknya. Dengan berjalan kaki bersama, seluruh peserta baik itu dari Anak-anak MDTA, KKN UIN Bandung, bahkan beberapa orang tua siswa turut menyebarkan energi positif bagi satu sama lainnya.
Dengan langkah ringan, mereka menyusuri jalan setapak yang mengarah ke puncak bukit. Sepanjang perjalanan, pemandangan alam yang hijau dan udara segar menyambut mereka. Suara burung-burung berkicau seolah menjadi iringan merdu dalam perjalanan spiritual ini.
Sehingga perjalanan yang ditempuh selama 1 jam dengan berjalan kaki terasa begitu menyenangkan dan penuh dengan canda tawa. Track perjalanan yang dipilih pun melewati jalan raya utama Subang, kemudian masuk ke jalanan desa, berbelok ke hamparan sawah dan perkebunan setempat.
Kegiatan tadabbur alam ini tidak hanya sekadar rekreasi, tetapi juga menjadi momen untuk merenungkan kebesaran Allah SWT. Di puncak bukit, para peserta diajak untuk mengamati keindahan alam semesta sebagai manifestasi kekuasaan Tuhan. Mereka juga diberikan kesempatan untuk berdoa dan bermunajat kepada Allah SWT.
Melalui kegiatan ini, diharapkan peserta dapat:
1. Menyadari betapa kecilnya manusia di hadapan kebesaran alam semesta.
2. Mensyukuri nikmat Allah SWT yang begitu melimpah.
3. Menyadari pentingnya menjaga kelestarian alam.
4. Membangun tali silaturahmi yang lebih erat antar sesama peserta.
Kegiatan tadabbur alam ini menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi seluruh peserta. Mereka pulang dengan membawa kenangan indah dan semangat baru untuk terus belajar dan beribadah."
Melalui kegiatan hiking ke bukit Pamoyanan, diharapkan menjadi bahan bakar semangat bagi seluruh peserta yang ikut khususnya peserta didik atau anak-anak (siswa) MDTA untuk melawan dan mengontrol diri dalam menentukan dan memahami kewajibannya untuk terus menuntut ilmu dan selalu dalam jalan kebaikan. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H