Mohon tunggu...
Akas Al Aziz
Akas Al Aziz Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

membuat tulisan untuk tugas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Persiapan Kemerdekaan, Masa praProklamasi dan Peristiwa Proklamasi Indonesia

2 Juli 2023   23:08 Diperbarui: 2 Juli 2023   23:11 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengaruh Perang Dunia II terhadap bangsa Indonesia dapat dilihat sejak tahun 1942. Indonesia merupakan salah satu daerah sasaran pemekaran negara Jepang. Akibatnya, negara Indonesia diduduki oleh tentara Jepang. Selama 3,5 tahun, Indonesia berada di bawah pendudukan Jepang. Akibat pendudukan Jepang, bangsa Indonesia mengalami tekanan politik dan kesulitan ekonomi dan sosial.

Kepergian penjajah Belanda untuk digantikan oleh penjajah Jepang justru membawa penderitaan yang lebih besar bagi rakyat Indonesia. Namun karena Perang Dunia Kedua, bangsa Indonesia diuntungkan dengan kekalahan Jepang. Setelah kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II, Jepang mendirikan BPUPKI, dan PPKI sangat penting bagi pembentukan negara Indonesia.

 Setelah mengalami pertempuran sengit, akhirnya Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang pada tanggal 8 Maret 1942 di Kalijati, Subang, Jawa Barat. Penyerahan tersebut ditandatangani oleh Letnan Jenderal Ter Poorten (Panglima Angkatan Bersenjata Belanda) kepada Letnan Jenderal Imamura (Panglima Angkatan Darat Jepang). 

Secara politik, telah terjadi pergantian pemerintahan di Indonesia. Belanda yang kalah perang melawan Jepang akhirnya digantikan sebagai penjajah di Indonesia. Setelah penyerahan pada tanggal 8 Maret 1942, bangsa Indonesia secara resmi berada di bawah kekuasaan Jepang. Jepang memantau dengan ketat berbagai organisasi gerakan nasionalis Indonesia.

Jepang telah mendirikan berbagai organisasi sosial dan politik untuk memfasilitasi pengawasan. Jepang juga menggunakan berbagai organisasi yang dibentuknya dalam upaya membantu Jepang menghadapi Perang Dunia II. Beberapa organisasi didirikan oleh pemerintah Jepang, seperti gerakan Tiga A, Pusat Tenaga Rakyat (Putera), Jawa Hokokai, dan Masyumi.

Banyak organisasi yang berkembang pada masa pendudukan Jepang berada di bawah pengawasan yang sangat ketat. Mereka dipaksa untuk mengikuti berbagai aturan yang ditetapkan oleh Jepang. Untuk menghadapinya, para pemimpin gerakan menerapkan strategi seperti yang dilakukan Bung Karno dan Bung Hatta.

Jepang berusaha menarik simpati sebesar-besarnya kepada rakyat Indonesia dengan menjanjikan kemerdekaan.  BPUPKI dan PPKI akhirnya berdiri karena keseriusan Jepang dalam memberikan kemerdekaan. Namun sebelum Jepang mengembalikan kemerdekaannya kepada bangsa Indonesia, Jepang  mengalami kekalahan dalam Perang Dunia II.

Pada tanggal 7 September 1944, di Tokyo, Perdana Menteri Koiso mengumumkan bahwa  Hindia Timur (Indonesia) akan diberikan kemerdekaan di kemudian hari. Ini didorong oleh meningkatnya urgensi angkatan bersenjata Jepang oleh pasukan Amerika. Pada tanggal 1 Maret 1945, Letnan Jenderal Kuma Kici Harada mengumumkan pembentukan Dokuritsu Junbi Cosakai atau Dinas Investigasi Komisi Independen. 

Tindakan ini merupakan langkah konkrit pertama menuju pemenuhan janji Koiso. Terpilih sebagai Kaico atau presiden dr. Radjiman Wediodiningrat. Pada tanggal 7 Agustus 1945, Panglima Tentara Selatan, Jenderal Terauchi, meresmikan berdirinya Dokuritsu Junbi Linkai atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Saat ini, Dokuritsu Junbi Cosakai mengumumkan pembubaran tersebut. Presiden terpilih PPKI Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta sebagai Wakil Presiden.

Pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945, angkatan udara Sekutu menjatuhkan bom masing-masing di kota Nagasaki dan Horosima. Ini mendorong Jepang untuk segera membuat keputusan penting. Pada tanggal 12 Agustus 1945, Jenderal  Terauci mengutus tokoh-tokoh yang diundang dalam gerakan tersebut, yaitu Ir. Soekarno, PhD. Moh. Hatta dan dr. Radjiman Wediodiningrat bahwa pemerintah Maharajaan memutuskan untuk memberikan kemerdekaan  Indonesia pada tanggal 24 Agustus 1945 yang pelaksanaannya dilakukan oleh PPKI.

RENGASDENGKLOK

Lalu ada peristiwa Rengasdengklok, penculikan Kelompok tua oleh pemuda, kelompok yang dulunya dianggap wakil PPKI adalah Soekarno dan Moh. hatta. Di tengah suasana pro dan kontra, kelompok pemuda memutuskan untuk membawa Soekarno dan Hatta keluar dari Jakarta.

Pilihan ini diambil atas dasar kesepakatan dalam rapat terakhir golongan pemuda pada tanggal 16 Agustus 1945 di Asrama Baperpi, Cikini, Jakarta dengan tujuan menjauhkan Soekarno Hatta dari pengaruh Jepang.

PERUMUSAN DAN PENGESAHAN TEKS PROKLAMASI

Pertemuan di rumah Laksamana Maeda dianggap sebagai tempat yang aman dari bahaya aksi militer Jepang, karena Maeda adalah kepala kantor penghubung angkatan laut di wilayah militer. Di kediaman Maeda itulah teks deklarasi ditulis. Hadir dalam pertemuan itu Sukarni, Mbah Diro dan BM.Diah dari karang taruna yang membantu mengembangkan teks pernyataan tersebut.

PROKLAMASI

Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia.

Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

 Djakarta, 17-8-'05 Wakil-wakil bangsa Indonesia

Terdapat tiga perubahan pada naskah tersebut dari yang semula berupa tulisan tangan Soekarno, dengan naskah yang telah diketik oleh Sayuti Melik. Perubahan-perubahan itu adalah:

1) Kata 'tempoh" diubah menjadi "tempo"

2) Konsep "wakil-wakil bangsa Indonesia" diubah menjadi "atas nama bangsa Indonesia",

dan

3) Tulisan "Djakarta 17-08-'05", diubah menjadi "Djakarta, hari 17 boelan 8 Tahoen '05".

4) Setelah selesai diketik, naskah teks proklamasi tersebut ditandatangani oleh Soekarno-Hatta

PERSIAPAN PEMBACAAN PROKLAMASI KEMERDEKAAN

 Setelah menyusun dan mengesahkan Teks proklamasi, pada pagi hari tanggal 17 Agustus 1945, para pemimpin dan pemuda negeri pulang untuk bersiap membaca Teks proklamasi

Rakyat dan tentara Jepang percaya bahwa pembacaan Teks proklamasi akan dilakukan di lapangan Ikada. Pihak Jepang mengetahui rencana pembacaan Teks proklamasi  tersebut, sehingga tentara Jepang menutup lapangan Ikada. Bahkan Front des Jeunes mendatangi perkebunan Ikada untuk menyaksikan pembacaan teks pernyataan tersebut. Sudiro kemudian melaporkan keadaan tersebut kepada Muwardi, kepala keamanan Soekarno, dan mengetahui bahwa deklarasi akan dilakukan di rumah Soekarno Jalan Pegangsaan Rimur 56 Jakarta.

Beranda Ir.Soekarno sudah dipadati orang sebelum membaca teks pernyataan tersebut. Dr Muwardi memerintahkan Latief Hendraningrat untuk menjaga keamanan saat upacara. Dalam hal ini, Latief dibantu oleh Arifin Abdurrahman sebagai  penjaga keamanan, untuk mengantisipasi jebolnya tentara Jepang.  

Upacara dipimpin oleh Latief Hendraningrat dan tanpa protokol. Sebelum dibacakan teks proklamasi, Soekarno membacakan pidato singkat yang isinya adalah sebagai berikut.

a. Perjuangan melawan kolonial telah cukup panjang dan memerlukan keteguhan jiwa dan hati.
b. Cita-cita perjuangan itu adalah kemerdekaan Indonesia.
c. Indonesia yang berdaulat harus mampu menetukan arah dan kebijakannya sendiri, menjadi negara yang diakui oleh seluruh bangsa-bangsa lain di dunia.
 Kemudian, Soekarno membacakan teks pernyataan yang diketik Sayuti Melik. Dengan demikian, upacara proklamasi kemerdekaan selesai dan menandai tonggak penting dalam berdirinya negara Republik Indonesia yang berdaulat.

Referensi

SEJARAH INDONESIA MASA KEMERDEKAAN: 1945--1998 Penulis: Dr. Aman, M.Pd.

Nurhamidah, Silvia Rahmi. "PERISTIWA RENGASDENGKLOK." 

Soekanto, A. (2002). Proklamasi dan Konstitusi: Kumpulan Pidato dan Tulisan Tentang Proklamasi 17 Agustus 1945. PT. Eresco.

Rohayuningsih, H. (2009). Peranan Bpupki dan Ppki dalam Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia1. In Forum Ilmu Sosial (Vol. 36, No. 2). 

Sjamsuddin, N. (1996). Sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia, 1908-1942. PT. Tatanusa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun