Berangkat dengan komposisi warna musik yang selalu khas, suram dan aransemen mendalam tanpa mengurangi ciri khas genre post-punk/deathrock-nya yang ekspresif dan eksperimental selalu menjadi nilai lebih dari band asal Jakarta ini. Masih dengan kuartet yang sama, Techa Aurellia (vokal), Adam Bagaskara (bass), Achmad Raditya (drum), dan Adam Pribadi (gitar) masih kokoh sebagai suatu kekuatan yang progresif sebagai band underground, yang selalu suguhkan karya penuh kualitas, dalam mewarnai belantara musik Indonesia.
"Peranjakan" akhirnya menjadi album produktif dari Pelteras, tak tanggung-tanggung mereka suguhkan 12 lagu, yang sudah lama menjadi garapan sejak 2018 lalu. Hadirkan nuansa suram dinamika kota, yang telah dirasakan oleh para personil Pelteras selama hidup di Ibukota, yang selalu dinamis dan berubah-ubah. Mengutip wawancara Achmad Raditya dengan jurnalis Popharini, “Peranjakan adalah perayaan atas setiap kebahagiaan dan nelangsa yang kita bagi dengan setiap kelokan, lalu lintas, panas, dan hujan di kota setiap hari, setiap malam,” kata Achmad Raditya.
"Mengarungi luapan kanal
Arus membelenggu di belakang
Kau tenggelam di pusaran"
Sepenggal lirik dari lagu "Pusaran", dari album "Peranjakan" Pelteras, cukup sedikitnya menggambarkan bagaimana tiap orang dengan lelah terhimpit di muaknya kehidupan Ibukota. Tantangan dan harapan, selalu mengisi fikir selagi kaki-kaki terus melangkah menuju hari depan yang tak berujung, terus menerus, terjebak dalam pusaran.
Kita menjadi tahu bahwa, Adam Bagaskara menulis semua lagu dalam album ini dengan penuh rasa, dan tentu saja, rasa tersebut sampai pada para pendengar setia Pelteras sebagai representasi dari perjalanan siapapun yang merasa relate dengan lirik-liriknya.
Cover dari album ini, menampilkan foto lelaki yang bertelanjang dada memakai liontin sigil, penuh makna karya seniman asal Surabaya bernama Dansi. Sedangkan, Raldiono tampil sebagai lelaki dalam inframe sampul tersebut, yang divisualkan oleh Juan Akbar seorang fotografer handal.
Album "Peranjakan" ini, dapat didengarkan di beberapa platform musik digital, seperti Spotify, Bandcamp, Apple Music, maupun Youtube.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H