Mohon tunggu...
Dave Yehosua Tiranda Bongga
Dave Yehosua Tiranda Bongga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Aktif di Untag Surabaya

Menulis kala senggang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bapak Rumah Tangga Bukan "Bapak" Sebenarnya?

14 Juni 2022   09:14 Diperbarui: 14 Juni 2022   09:24 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sudah sepatutnya masyarakat terbuka dengan hal-hal terkait ini yang mungkin bisa membantu dalam kehidupan berumah tangga. Berkomunikasi dan saling menghargai merupakan cara terbaik untuk menciptakan suasana rumah dan lingkungan yang nyaman. 

Stigma bahwa laki-laki itu harus kuat, bekerja keras dan harus dilayani sebaiknya mulai ditinggalkan saja. Karena sepatutnya manusia yang setara pada hakikatnya kita harus saling menopang bukan menghujam dengan cemoohan. Menjadi bapak rumah tangga bukanlah hal yang buruk apalagi mengurangi esensi seorang lelaki. Sama juga halnya seperti perempuan, ia juga bisa mandiri dan bahkan bisa menopang keluarga dengan bekerja. Hal-hal tersebut sebenarnya merupakan proses untuk membangun keluarga.

Keluarga yang harmonis merupakan keluarga yang saling membantu dan menopang. Untuk siapapun yang ingin menjadi bapak rumah tangga kalian bukan berarti laki-laki lemah. Stigma memang membuat kita laki-laki menjadi patah semangat namun stigma tersebut bisa meningkatkan semangat. 

Semoga ke depannya masyarakat lebih terbuka dan terhindar dari anggapan yang memojokan. Kalian tetap jadi kalian kalau bisa mengurus rumah dan hal tersebut menjadi nilai positif. Contoh saja kalau kalian membersihkan rumah secara berkala, rumah akan menjadi bersih dan nyaman untuk ditinggali. Atau kalian pintar memasak sehingga kalian bisa membuat makanan yang sehat dan lebih higienis. 

Beberapa contoh ini seharusnya kita jadikan acuan agar kita tidak terkekang dengan stigma dan prepektif yang menjerumuskan. Bapak rumah tangga bukan berarti aib namun merupakan pilihan yang bisa dipilih laki-laki. Dan semoga lebih banyak lagi orang-orang yang tidak memandang sesuatu dari kebiasaan dan mayoritas masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun