Semakin berkurangnya lahan dan kurang suburnya tanah menjadi salah satu aspek yang membuat proses bercocok tanam menjadi kurang efektif dan tidak jarang hasil panen tanaman menjadi kurang segar. Hal tersebut yang menjadikan Nayaka Raissa Audra Kirana membuat program alternatif dalam melakukan proses bercocok tanam agar efektif dan hasil panen tanaman menjadi lebih unggul. Alternatif tersebut mengacu pada salah satu metode yaitu menggunakan metode hidroponik berbasis NFT.
      Metode hidroponik berbasis NFT (Nutrient Film Technique) yaitu sebuah sistem penanaman dimana akar tanaman (umumnya sayuran) tumbuh pada lapisan nutrisi dangkal yang akan terus mendapatkan sirkulasi sehingga tanaman dapat memperoleh cukup air, nutrisi, dan oksigen. Sistem hidroponik berbasis NFT ini memiliki keuntungan seperti kebutuhan air pada sayuran dapat tercukupi, keseragaman dan tingkat konsentrasi nutrisi dapat disesuaikan dengan umur dan jenis sayuran sehingga membantu sayuran untuk tumbuh lebih cepat. Sayuran yang ditanam dengan sistem hidroponik juga diketahui lebih sehat dibanding sayuran yang ditanam secara konvensional karena penggunaan pestisida yang digunakan sedikit bahkan hampir tidak memakai sama sekali sehingga dari segi nutrisi lebih unggul sayuran yang ditanam dengan metode hidroponik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H