dari hujan di bulan Juni
dihapuskannya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
Pada bait ini, hujan tampak sebagai sesuatu yang bijak karena mampu menerima kenyataan dan menghapus jejak keraguan. Ini mengajarkan manusia untuk melupakan keraguan atau luka masa lalu demi melangkah maju dengan hati yang lapang.
Relevansi dengan Kehidupan
Puisi ini memiliki relevansi yang mendalam dengan kehidupan sehari-hari. Sapardi mengingatkan pembaca untuk mencintai dengan tulus, menjalani hidup dengan ikhlas, dan menghadapi tantangan dengan kesabaran. Di tengah dunia yang sering dipenuhi tuntutan dan harapan, Hujan di Bulan Juni mengajarkan nilai keheningan dan keikhlasan yang universal.
Hujan di Bulan Juni adalah puisi yang indah dalam kesederhanaannya. Dengan kata-kata yang lembut, Sapardi Djoko Damono berhasil menciptakan gambaran metaforis tentang cinta dan kehidupan yang sarat makna. Puisi ini tidak hanya menjadi karya sastra yang abadi, tetapi juga menjadi cerminan nilai-nilai keikhlasan, kesabaran, dan kasih sayang yang tulus dalam kehidupan manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H