Kembali ke tulisan Kompas di atas, mungkin yang dimaksud oleh penulisnya adalah penggunaaannya, pada waktu belakangan ini di media massa. Seperti misalnya istilah top markotop dan maknyus yang popluer di tv atau mungkin istilah lain yang ada di media cetak atau internet. Juga penggunaaannya yang hanya untuk menggambarkan hal yang positif saja.
Tapi sekali lagi dalam komunikasi sehari-hari bahasa jawa di desa saya, sudah sering dipakai dari saya masih kecil. Jadi sudah lama sekali. Juga pemakaianya yang tidak melulu menggambarkan hal yang positif, tapi juga menggambarkan hal yang negatif.
Bahasa memang unik yang ikut berkembang seiring dengan zaman serta para penuturnya.
Tulisan ini juga ada di blog saya dengan judul yang sama:
http://akamali.blogspot.com/2012/09/koaya-roaya-apa-maksudnya.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H