Penulis: Suardi
Jika kita amati mahasiswa sekarang nampak selalu diam ketika adanya isu yang berkaitan dengan ekonomi seperti kenaikan harga BBM, bahan pokok, dan termasuk soal kelangkaan minyak goreng.
Mungkin bukan hanya saya yang bertanya soal ini. Dulu ketika terjadi kenaikan harga bahan pokok dan BBM, mulai dari masyakarat biasa, buruh, khususnya mahasiswa ramai melakukan aksi demosntrasi.
Aksi demosntrasi ini jelas, ada yang mempertanyakan kenaikannya, juga ada yang menolak keras karena dianggap memberatkan. Tapi jika kita perhatikan seakarang ini mahasiswa adem-adem saja, antara enggak paham atau bersikap masabodo.
Berbeda dengan mahasiswa dulu, mahasiswa dikenal dengan sikap kritis dan idealisnya. Oleh karena itu jika ada hal yang dianggap urgen dengan kepentingan masyarakat mereka tidak akan diam. Dapat dikatakan sekecil apapun isu itu mereka akan mengkritisinya.
Bukan berarti saya ingin mahasiswa demo. Tetapi disini saya ingin mengukur demonstrasi dengan sikap kritis mahasiswa. Jadi melalui adanya demo ini kita bisa melihat mana mahasiswa yang mikir dan punya sikap kritis mana yang tidak.
Kritis Isu
Ditengah era informasi seperti sekarang ini, media masa tidak pernah berhenti untuk memberikan beragai informasi yang tengah terjadi diberbagai belahan dunia, baik itu nasional maupun internasional.
Saking banyaknya isu yang bertebaran di media, membuat isu-isu itu bercampur antara isu yang urgen (penting) dan isu yang biasa-biasa saja. Isunya pun juga beragam ada politik, sosial dan ekonomi.
Meski demikian, ada hal yang paling penting yang harus mahasiswa miliki, tidak sekedar membaca dan menerima secara mentah setiap infomrasi yang kita dapatkan. Kita perlu kritik isu, menganaisis terutama apa, dan bagaimana. sebagai contoh isu soal langkanya minyak goreng.