Mohon tunggu...
SUARDI
SUARDI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kajian Sosial dan Budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Manusia adalah makhluk yang bertanya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Adu Sangar Serdadu: Para Prajurit di Konflik Rusia-Ukraina

10 Maret 2022   16:39 Diperbarui: 10 Maret 2022   16:48 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Perang Rusia dan Ukraina sudah berlangsung kurang lebih tiga belas hari. Ukraina terus mencoba bertahan dari serangan Rusia di ukraina. Sementara, Rusia juga secara konsisten mengambil alih wilayah-wilayah strategis, seperti Mariutopol, Volnovakha, Odessa dan Karkhiv. 

Ukraina bertahan menghadapi serangan Rusia yang bertubi-tubi, meskipun sekali-kali tantara Ukraina berhasil melumpuhkan beberapa serangan Rusia seperti jatuhnya pesawat tempur yang ditembak oleh Ukraina.

Namun, kita harus fair, bahwa jika bicara kekuatan militer, jelas ukraina bukanlah lawan sebanding Rusia. Dari alutista maupun jumlah personil pun, Rusia lebih unggul dari Ukraina. 

Seperti dikutip dari Global Fire, bahwa Rusia berada diposisi kedua sebagai negara dengan militer terkuat di dunia pada tahun 2021, atau 20 kali diatas Ukraina. Namun, berbekal solidaritas dan nasionalisme seruan dari Presiden Volodymyr Zelensky, medan laga Ukraina saat ini ramai dengan kehadiran sukarelawan perang yang siap menyabung nyawa. Alhasil, perang rusia-ukraina kini tidak melulu tentang militer Ukraina vs Rusia, tetapi begitu banyak legium yang terjun.

Nah, pada artikel kali ini akan dibahas mengenai beberapa pasukan diluar militer resmi, baik yang pro Ukraina maupun pro-Rusia.

Resimen Azov

Resimen Azov dibentuk pada Mei 2014 oleh Andiy Biletsky dari kelompok Patriot Ukraina Ultra Nasionalis. Kelompok ini merupakan para militer yang diakui oleh pemerintah Ukraina dan mendapat bantuan dana dari Kemenerian Dalam Negeri Ukraina, serta dari miliader Ukraina bernama Igor Kolomoisky. 

Dikutip dari Al Jazeera, Kamis, 10 Maret 2022, Rezimen Azov merupakan kelompok ulta nasionalis yang dituduh menyembunyikan ideologi neo-Nazi dan supermasi kulit putih. Sebagai batalyon, Resimen Azov bertempur digaris depan melawan separatis pro-Rusia di Donetsk, wilayah Timur Ukraina. Namun, tepat sebelum melakukan invasi Putin mengakui kemerdekaan dua wilayah yang dikuasai pemberontak dari Donbass.

Pravyi Sektor

Pravyi Sektor atau Right sektor ini hampir sama dengan Resimen Azov, dimana ideologi mereka sangat kental dengan Neo-Nazi, hanya saja Pravy Sektor ini lebih banyak berberak dalam hal-hal yang lebih soft, misalkan demosntrasi. 

Meskipun tidak seprofesional Resimen Azov, namun dari segi kebrutalan, Pravyi Sektor tidak mau kalah. Dikutip dari Nordesciek, Wolfarm (2014) Pravyi Sektor adalah partai politik sayap kanan nasionalis Ukraina dan gerakan paramiliter. 

Pravyi Sektor berawal dari dari konfederasi paramiliter dari beberapa organisasi nasionalis radikal pada pemberontakan Euromaidan di Kyiv, dimana para pejuang jalannya berpartisipasi dalam bentrokan dengan polisi anti huru hara. Koalisi ini menjadi partai politik pada 22 Maret 2014, yang saat itu diklaim memiliki sekitar 10.000 anggota.

Formard Observations Group

Mantan anggota dari kesatuan elite DEVGRU Unit Navy SEAL. Unit inilah yang melakukan operasi Neptune Spear operasi khusus untuk mengeksekusi Osama Bin Laden pada tahun 2011 lalu. Terjunnya FOG sangat menarik dikalangan pengamat militer, apalagi kabarnya mereka murni ke Ukraina sebagai sukarelawan perang alias tanpa bayaran.

Vagner Group

Turunnya FOG mungkin sebagai jawaban atas dikerahkannya Wagner Group, yang kabarnya mendapat order langsung dari Vlad Putin untuk tiga target kunci di Ukraina, yakni Volodymyr Zelensky, Dmytro Kuleba dan Vitaly Klitschko. Wagner Group dikalim sebagai tantara bayaran millik Rusia yang beroperasi di negara-negara konflik seperti Afrika Selatan dan Suriah.

Pejuang Chechen

Meskipun memiliki masa lalu yang tidak begitu baik dengan Moskow, namun para serdadu Chechnya memang kerap dipakai Rusia untuk ikut bertempur. Ketika di Georgia, pasukan Chechen ikut andil membackup Rusia. Ketika di Suriah, para lascar dari Ramzan Kadyrov ikut bertempur untuk membantu rezim Bashar Assad. Kini di Ukraina, pasukan khusus dari Chechen juga dikerahkan untuk memperkuat Rusia.

Seruan Presiden Zelensky untuk seluruh warga asing yang solider dengan nasib rakyat Ukraina, telah mampu menarik beberapa milisi serta sukarelawan untuk ikut bertempur. Beberapa veteran dari militer Jepang, Belanda dan Prancis juga secara sukarela juga ikut bergabung membantu rezim Zelensky. 

Sementara itu, Kementrian Luar Negeri Suriah mengatakan bahwa ada indikasi CIA mempersiapkan para petempur ISIS untuk berangkat ke Ukraina. Hal ini kemudian direspons oleh intlejen Rusia, SVR RF, yang mengatakan para milisi ISIS/Daesh sudah mulai melakukan pelatihan di pangkalan militer AS di Suriah, Al-Tanf.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun