Mohon tunggu...
AkakSenja
AkakSenja Mohon Tunggu... Penulis - Perempuan yang terus belajar, bertumbuh, dan sembuh melalui tulisan.

Ekspresif yang aktif. Menulis untuk diri sendiri. Fotografi dan pejalan jiwa. Penikmat kopi dan penyuka senja.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Mengapa Seorang Penulis Harus Gemar Membaca? Inilah 3 Alasannya

16 Februari 2021   22:45 Diperbarui: 16 Februari 2021   23:18 1177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biasanya, saya membaca kutipan favorit pada sebuah buku yang pernah saya baca untuk membuat pikiran saya rileks dan segar. Dari situ, saya bisa lebih fokus untuk melanjutkan kegiatan menulis ataupun kegiatan lain yang membutuhkan daya fokus.

Daya fokus selalu berhubungan dengan seorang penulis.

Disadari atau tidak, pikiran yang fokus adalah harapan setiap penulis. Karena, penulis membutuhkan daya fokus yang banyak untuk menyelesaikan sebuah tulisan. Ini menjadi salah satu kendala saat seorang penulis tidak dapat menyelesaikan sebuah tulisan saat diberi tenggat waktu.

Ketiga, membaca membantu seorang penulis meliarkan pikiran dan membentuk pandangan baru. Karena dari membaca, penulis akan mendapatkan gambaran, yang untuk selanjutnya gambaran itu bisa dikembangkan.

Dari proses mengembangkan sebuah gambaran, seorang penulis akan menemui banyak pandangan baru. Karena, orang-orang cenderung lebih tertarik untuk membaca tulisan yang pada awalnya terlihat unik dan menarik, maka pandangan baru akan membentuk tulisan seorang penulis menjadi berbeda dari yang lainnya.

Saya teringat sebuah kalimat yang pernah di ucapkan dari seorang komika, Pandji Pragiwaksono. Kurang lebih kalimatnya seperti ini, “Dalam berkarya, lebih baik sedikit berbeda, daripada sedikit lebih baik.” Nah, kalimat itu juga termasuk dalam membuat sebuah tulisan.

Dulu, saat saya memutuskan untuk mulai menulis, saya belum banyak membaca. Namun, saya tetap menulis.

Sekarang, saat saya sudah mulai terbiasa dengan membaca, saya tetap menulis. Saya membandingkan tulisan saya saat belum sering membaca dan setelah banyak membaca. Memang ada beberapa perbedaannya. Dari segi penggunaan kata, ide pemikiran dan mudah tidaknya kalimat dipahami oleh pembaca.

Tulisan saya yang dulu terbatasi oleh pengetahuan saya. Bahkan, untuk berimajinasi pun saya tidak bisa seliar saat saya sudah banyak membaca.

Sedangkan tulisan saya yang sekarang lebih ekspresif. Saya tidak takut untuk menuliskan setiap gagasan liar dalam pikiran saya. Dari hal itu dapat disimpulkan, bahwa membaca sangat mempengaruhi sebuah tulisan berkembang atau tidak.

Nah, itulah mengapa seorang penulis sangat perlu rajin membaca. Banyak efek yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi tulisan seorang penulis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun