Mengapa kenangan perlu dirawat?
Pertanyaan tersebut pasti sempat tebersit dibenak kalian. Saat sebuah judul artikel ini secara tidak sengaja muncul di beranda media sosial atau platform menulis kalian atau dimana pun itu.
Jadi, dulu saya pernah ingin melupakan sesuatu, tapi nyatanya saya tidak bisa melupakan hal itu. Setelah itu, secara sadar saya berkata pada diri sendiri, bahwa apapun kenangan yang menjadi penghuni memori saya selama ini, tidak perlu bersikeras dilupakan. Sebab, sekuat apapun melupakan suatu hal yang ingin dilupakan, hal itu akan semakin kuat teringat.
Kenangan merupakan rangkaian memori di masa lampau. Entah memori baik atau buruk. Namun, tidak seperti halnya barang antik yang selalu menjadi idola dan bahkan diburu oleh berbagai kalangan. Kenangan seringkali tidak mempunyai tempat, terlebih kenangan buruk.
Mengapa demikian? Apakah kenangan buruk tidak bisa seperti barang antik yang mempunyai tempat di hati para penggemarnya?
Mengapa kenangan buruk seakan-akan tidak boleh sama sekali setidaknya hidup di masa lalu seseorang? Hanya kenangan manis yang dianggap ada dan tidak boleh dilupakan, sedangkan kenangan buruk sangat harus dilupakan dan bahkan tidak dianggap ada.
Bukankah kenangan buruk lebih banyak membuat seseorang belajar ketimbang kenangan manis?
Inilah yang perlu kita luruskan.
Kenangan sangat perlu dirawat seperti halnya barang antik. Terlepas kenangan itu baik atau buruk. Karena, kita tidak bisa memilih hal-hal yang akan terjadi di masa depan itu hal baik atau buruk. Meski harapannya, (semoga) hal-hal baik selalu terjadi di masa yang akan datang.
Jadi, bagaimana cara merawat sebuah kenangan?