Mohon tunggu...
AkakSenja
AkakSenja Mohon Tunggu... Penulis - Perempuan yang terus belajar, bertumbuh, dan sembuh melalui tulisan.

Ekspresif yang aktif. Menulis untuk diri sendiri. Fotografi dan pejalan jiwa. Penikmat kopi dan penyuka senja.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berbahagialah dengan Kegagalan

17 Januari 2021   06:56 Diperbarui: 17 Januari 2021   11:10 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemudian, saat kegagalan itu selalu menghampiri, bahkan sama sekali belum ada keberhasilan yang bisa diraih. Rasanya, beban di pundak bertambah lagi. Hal seperti itu yang menjadi alasan utama, mengapa orang-orang dengan mudah berputus asa sebelum mencapai apa yang mereka upayakan.

Lantas, apa yang harus dilakukan untuk setidaknya tak menyerah saat kegagalan dan kesulitan menghampiri?

Nah, hal yang perlu dilakukan yaitu mengubah cara pandang terhadap kegagalan itu yang awalnya negatif menjadi positif. Sebab, cara pandang akan mempengaruhi pikiran untuk memutuskan apa yang harus dilakukan. Jika cara pandangnya saja sudah negatif, apalagi action-nya kan?

Semisalnya saja, saat kamu melakukan sesuatu untuk pertama kalinya dan gagal, lalu kamu mengutuk keadaan karena kamu gagal. Nah, ini merupakan cara pandang yang negatif.

Lalu, diubah menjadi cara pandang yang seperti apa?

Dengan menerima kegagalan itu dan tidak perlu mengutuk keadaan yang menjadi penyebab kegagalanmu. Ubahlah cara pandangmu itu menjadi seperti ini. “Dari kegagalan akan membuatmu belajar lebih banyak dibandingkan ketika kamu mencoba untuk pertama kalinya dan berhasil.”

Karena, sifat manusia itu cenderung merasa cepat puas saat melakukan suatu hal. Jadi, kebiasaan merasa puas ini juga memengaruhi cara pandang kita terhadap sesuatu. Jadi, hati-hati ya?

Ingat saja hal ini. Seberapa pun banyaknya keberhasilan yang kamu terima saat ini, akan selalu ada kegagalan lain yang akan mengikuti di masa depan. Bukankah gagal sekarang lebih baik dibandingkan gagal di masa depan? Jadi, mau gagal sekarang atau di masa depan? Jawabannya ada pada dirimu sendiri.

Ada sebuah kalimat yang mungkin pernah kamu dengar dari seorang mantan CEO surat kabar terkenal, Dahlan Iskan. “Setiap orang punya jatah gagal. Habiskan jatah gagalmu saat muda.” Jadi, inti dari kalimat itu ialah setiap orang akan selalu menemui kegagalan, siapa pun itu.

Tenang saja, kamu tidak sendiri. Kegagalanmu sekarang itu bukanlah akhir. Sebab, akhir dari kegagalan adalah keberhasilan itu sendiri dan tidak ada manusia yang tidak pernah menghadapi kegagalan.

Berbahagialah dengan kegagalan. Karena semakin banyak kegagalan yang kamu rengkuh di masa muda –seperti yang saya katakan di awal tadi- akan menjadikan dirimu lebih banyak belajar, dibandingkan saat keberhasilan lebih dulu menghampirimu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun