Tidak semua orang suka dengan basa-basi. Apalagi basa-basi yang berakhir basi. Kalian tahu, apakah basa-basi yang basi itu?
Basa-basi yang basi itu adalah ketika seseorang berkomunikasi dengan orang lain, inti dari pembicaraan itu tidak langsung diutarakan, namun masih ke sana-kemari membicarakan hal-hal di luar topik yang seharusnya dan akhirnya topik yang pada awalnya ingin diutarakan itu tidak pernah terlontar. Jadi, tujuannya ngoceh dari ujung timur ke barat itu apa?
Kadang ada orang yang memang tidak jelas dan tak beralasan. Ya kalau memang lupa gara-gara kebablasan berbasa-basi sih manusiawi. Tapi, kalau lupanya berkali-kali itu yang tidak manusiawi. Terlihat sekali banyak alasan, ya kan?
Saya pernah berada di fase di mana saya merasa semuanya harus to the point. Bisa dibilang, enggan berbasa-basi yang berakhir basi. Kalau suka ya suka. Kalau enggak ya enggak. Kalau salah ya salah. Kalau benar ya benar. Tidak ada yang setengah-setengah. Walaupun memang seiring waktu bisa saja berubah.
Tapi, setidaknya tidak perlu mengulur waktu dengan berbasa-basi, sebab kita tidak tahu kapan perasaan dan pikiran manusia berubah. Mereka bisa berubah sewaktu-waktu.
Basa-basi itu boleh saja. Ketika tujuan dari basa-basi itu untuk mencairkan suasana, menyamankan obrolan, menghangatkan perbincangan itu bagus. Yang jadi masalah adalah ketika basa-basi itu menjadi topik utama dan topik utama yang sebenarnya malah tersingkirkan.
Lah, kok bisa gitu?
Ya bisa saja kan? Cuma kebanyakan orang tidak sadar dengan basa-basi yang modelnya seperti ini. Mereka cenderung lupa atau memang sengaja untuk lupa. Atau malah sebenarnya topik utama yang mau diperbincangkan itu hanyalah alasan? Kan alasan lagi.
Kebiasaan ini yang tidak bisa dibiarkan berlarut-larut. Sebab, akibatnya sangat fatal. Di masyarakat dan dunia kerja kita harus terus bergerak. Ketika waktu kita hanya dihabiskan untuk berbasa-basi, kita akan tertinggal jauh dengan yang lainnya. Kita tidak akan bisa berkembang, sekalipun bisa berkembang, perkembangan itu begitu lambat.
Memang, kita pandai berkomunikasi. Tapi, sayangnya seni berkomunikasinya itu sebatas berbasa-basi saja. Lantas bagaimana cara agar bisa menempatkan basa-basi yang tepat dan tidak asal-asalan? Oke. Langsung kita bahas.
Hal pertama yang harus diperhatikan adalah memilih waktu dan keadaan yang tepat. Dalam berbasa-basi, kita harus pandai memilih waktu dan keadaan yang tepat.