Mohon tunggu...
AkakSenja
AkakSenja Mohon Tunggu... Penulis - Perempuan yang terus belajar, bertumbuh, dan sembuh melalui tulisan.

Ekspresif yang aktif. Menulis untuk diri sendiri. Fotografi dan pejalan jiwa. Penikmat kopi dan penyuka senja.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sama Tak Sama

3 Desember 2020   13:15 Diperbarui: 3 Desember 2020   14:59 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pixabay.com/photos/opposites-thumb-positive-negative-3808487/

Malam semakin larut

Dan seakan perasaan bertambah carut marut

Bagaimana tidak?

Logika ini tak lagi mampu berpikir untuk menutup kemungkinan terburuk

Dari perasaan yang telah ditumbuk, menjadi butiran-butiran serbuk

Menjadikannya berlarian, mengoyak pikiran dan berakhir suntuk

Juga segala masalah yang menumpuk.

Membuat aliran anak sungai di pipi,

Yang sedari tadi menggenang di pelupuk

Ketika terjadi seperti itu, satu hal yang dibutuhkan hanyalah sebuah peluk

Agar amarah meredam, sedih berkurang dan senyum kembali berkembang.

Apakah menjadi dewasa harus sesulit ini?

Ya. Memang sulit.

Karena dewasa artinya harus terbiasa, 

Dengan manusia lain yang hanya ingin tahu tanpa pemahaman

Dengan manusia lain yang hanya ingin berpengalaman tanpa pembelajaran

Dengan manusia lain yang hanya ingin pandai tanpa punya akal sehat

Dan seabrek manusia lain dengan sikap dan pemikiran yang tak sama.

Ketika berbeda kacamata, bukan berarti kita tak seirama

Namun, hanya butuh berbincang, menghangatkan suasana dengan secangkir kopi

Tanpa menyamakan sudut pandang, kita akan bisa berdampingan

Karena pada dasarnya, kita hanya salah pemahaman dan tak ada saling pengertian.

AkakSenja🍁

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun