Mohon tunggu...
aka_iaannooo
aka_iaannooo Mohon Tunggu... Freelancer - Indonesian 🇮🇩

Hiduplah Indonesia Raya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tribute for Glenn Fredly: Pesan si "Nyong Manis" untuk Anak Muda Indonesia

9 April 2020   19:38 Diperbarui: 9 April 2020   21:43 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Glenn Fredly (Foto: Istimewa)

Hari rabu, 8 April 2020, Indonesia kembali berduka. Kali ini kabar duka datang dari si nyong manis Glenn Fredly yang meninggal dunia pada usia 44 tahun di salah satu RS Swasta di Jakarta. Bukan hanya keluarga dan kerabat dekat yang berduka, tentu saja ini merupakan hal pahit yang jug dirasakan oleh seluruh penikmat musik tanah air. 

Penulis pun turut berduka, karena almarhum kaka Glenn merupakan salah satu sumber inspirasi dalam menulis isu-isu yang berkaitan dengan pemuda secara khusus dan pembangunan Indonesia secara umumnya.

Sosok muda inspiratif ini merupakan salah satu dari sekian banyak musisi asal Maluku yang punya cara tersendiri untuk berkarya bagi Indonesia. Banyak karya besar berupa lagu-lagu bertemakan cinta yang telah dilahirkan untuk menemani anak muda sampai orang tua mengisi hari-hari bahagia maupun patah hati mereka. 

Selain itu, dia juga menciptakan beberapa lagu bertemakan kagian sosial kemanusiaan dand lingkungan di Indonesia. Serta, aktif dalam memajukan industri musik nasional, dan tentu saja daerah asal dia kota Ambon menjadi salah satu kota musik di dunia.

Lalu, apakah pesan kaka Glenn untuk generasi muda Indonesia??

Sedikit bercerita, tahun lalu ketika penulis menonton  konser Glenn Fredly di salah satu channel youtube dalam acara SyncronizeFest pada 8 Oktober 2017, saat sesion break, dari atas panggung dia menyampaikan sebuah pesan luar biasa kepada seluruh anak muda Indonesia. Baca dan resapilah. Kita sebagai anak muda Indonesia punya tanggung jawab besar untuk membangun bangsa ini di masa sekarang dan masa depan.

Dia berpesan, bahwa "satu hal yang saya (Glenn) percaya, bahwa generasi ini nggak boleh diwarisi dendam, nggak boleh diwarisi pemikiran-pemikiran yang sifatnya memecah belah. Bahwa kalian (anak muda Indonesia) adalah generasi yang menurut saya, yang harus punya perspektif baru terhadap apa yang pernah terjadi di masa lampau". Pesan ini dia sampaikan untuk mengenang salah satu generasi yang "hilang" (anak muda Indonesia)  pada tahun 50-an yang dibiayai pemerintah Indonesia saat itu untuk menimbah ilmu di luar negeri, namun karena situasi politik, mereka tidak dapat pulang ke Indonesia dan terpaksa tinggal di luar negeri. Dia berharap agar generasi muda sekarang tidak boleh berpikir untuk memecah belah persatuan, melainkan harus dijaga dan dirawat dengan baik. Segala bentuk intoleransi adalah salah satu hal yang dilawan olehnya saat masih hidup.

Selain itu, dia juga berpesan untuk, "kalian (anak muda) harus kembali tehubung dengan masa depan, apa yang menjadi mimpi mereka (generasi pada saat itu) tentang Indonesia yang bermartabat, Indonesia yang berpikiran cerdas, Indonesia yang punya inovasi-inovasi baru, dan itulah mimpi anak-anak muda pada saat itu teman-teman". Pesan tersebut harusnya membuat semua anak muda Indonesia untuk terus berjuang dan berkarya melalui inovasi-inovasi baru dalam setiap bidang yang ditekuni agar dapat membawa Indonesia menjadi lebih bermatabat, berpikiran cerdas, dan tentu saja melanjutkan mimpi mereka (anak muda saat itu) yang tidak sempat mereka wujudkan.

Dia layak disebut legenda. Kini, sang maestro yang dengan semangat pantang menyerah dan berjiwa luar biasa untuk perdamaian dan persatuan Indonesia telah berpulang. Namun, semangatnya akan terus menjadi sumber inspirasi dan memotivasi semua anak muda Indonesia, tidak peduli apapun suku-agama-ras-golongan untuk melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya, dan tentu saja perjuangan dia untuk mewujudkan semua mimpi Indonesia "Indonesian Dreams" yaitu perdamaian dan persatuan Indonesia di masa depan.

Semua pesan tersebut harus diteruskan kepada setiap generasi berikutnya.  

Tidak lupa, ada satu lagi pesan dari dia yang akan terus membekas di hati kita semua,"kasih satu ingatan manis setelah semua yang pahit". Setiap masalah (pahit sekalipun) yang dihadapi oleh bangsa ini marilah kita saling bergotong-royong untuk menyelesaikannya, dan pada akhirnya mari berikan satu ingatan manis agar semua hal pahit tersebut tidak terasa lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun