Para amil seyogianya bukan orang-orang yang mudah tersulut emosi atau sumbu berkonfliknya tinggi. Kerja sama antar-amil dalam sebuah OPZ lebih ditekankan. Selain agar kesolidan mudah terbangun. kerja sama akan memudahkan penyelesaian permasalahan organisasi yang timbul sewaktu-waktu. Para amil atau karyawan senior bukan hanya punya tugas membimbing dan mengarahkan pekerjaan mereka yang lebih muda dan baru bergabung, namun lebih dari itu mereka harus berperan menjadi teladan sekaligus motivator. Selain adanya beban keteladanan di pundak para amil senior, di OPZ sudah seharusnya diadakan pelatihan-pelatihan berkala. Pelatihan amil secara bersama-sama akan membuat mereka semua sadar atas sekaligus memikul beban di organisasi. Pelatihan juga akan membuat sekatan antara amil senior dan junior menjadi hilang sehingga yang terjalin adalah relasi egaliter dan akrab. Dengan semakin bersatunya para amil, OPZ mereka insya Allah berkembang dengan baik dan cepat.
Ketiga, jaringan strategis yang luas.
Bisnis apa pun memerlukan jaringan luas. Tanpa jaringan, langkah kita mungkin lebih banyak terbentur bahkan membahayakan masa depan. OPZ yang baik mustahil bisa bekerja tanpa tanpa jaringan memadai. Dan saat ini OPZ tak bisa besar dan berkembang sendirian. Jaringan strategis itu ibarat sayap yang akan mempermudah laju kencang bisnis. Banyak manfaat yang dapat diperoleh jika OPZ memiliki banyak jaringan, di antaranya, mampu meningkatkan penghimpunan, menambah koneksi dan relasi program pendayagunaan, menjadi solusi bagi persoalan umat dan bangsa, serta menambah wawasan atau memperluas pengetahuan amil lembaga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H