Berbentuk kecil, tipis dan tajam,
Anehnya Ia kerap membius kebahagiaan,
Juga tak jarang meninggalkan kenyerian...
Beberapa kali askinya berada di awal,
Beberapa kali pula aksinya berada di akhir,
Terkadang munculnya hanya sekilas-sekilas,
Terkadang hadirnya terus-menerus mengejutkan...
Suka dan Lara, Konstan berputar
Stabil silih berganti,
Sekarang yang menjadi pertanyaan;
"Mengapa kebahagiaan dan kesakitan datang di waktu yang bersamaan?"
Tidak ada yang berputar,
Tak ada mengenal silih berganti,
Tetap-Tak berubah di detak dan frekuensi yang sama,
Bah, Cabut saja jarum berlingkar ambigu itu!
Karena darah terpompa arus deras rasa menjulang tinggi.
Karena tak disangka aliran darah tersendat secara tiba-tiba
Hitung berapa kali jarum menyuntik perih kulit ruang jiwa?
Hitung berapa banyak jarum menyusupkan zat-zat keindahannya?
Mari gunakan ilmu matematika,
Mana nilai yang lebih tinggi?
Rasa atau Logika?
Barangkali rasa dan logika, hasilnya seimbang,
Barangkali rasa lebih unggul daripada logika,
Barangkali hanya perempuan itu yang menyamakan Cinta dengan Jarum,
Sebab perempuan itu telah kecanduan,
Obat bius lelaki itu-Jarum itu-sudah membuat jiwa dan raganya sakit...
Jatuh cinta berkali-kali,
Sakit hati berkali-kali,
Pada jarum yang sama,...
Sekali lagi, Mari berhitung dengan matematika yang benar, Sayang!..