Sikap Menghadapi Musibah
Ketika musibah silih berganti datang pada kita, maka kita harus bersikap sebagaimana telah di ajarkan Allah dan Rasul Nya, yaitu
- Bertobat : menghadapi musibah, kita berserah diri pada Allah dengan mengucapkan kalimat istirja' yaitu:. Innalillahi wainna ilaihi rojiun (Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali) Kemudian kita bertobat sebagai bentuk merendahkan diri di hadapan Allah, karena mungkin saja musibah yang terjadi adalah ulah kita sendiri. Tidak boleh berputus asa dalam menghadapi musibah, sebagaimana firmaNya: "Dan apabila mereka ditimpa suatu musibah (bahaya) disebabkan kesalahan yang telah dikerjakan oleh tangan mereka sendiri, tiba-tiba mereka itu berputus asa" .(QS30, Ar Ruum, 36)
- Ber-muhassabah/intropeksi diri:Â renungkan musibah yang terjadi, secara jujur evaluasi aktivitas selama ini, barangkali ada yang menjadi sebab terjadinya musibah. Adakalanya manusia itu over confident, merasa dirinya hebat, lupa diri dan sombong. Dengan instropeksi diri ini, barangkali ada suatu pelajaran berharga yang dapat dipetik. Janganlah terburu-buru menyalahkan orang lain sebagai penyebab timbulnya musibah.
- Hikmah dibalik musibah : kita harus yakin bahwa setiap musibah pasti mengandung hikmah, dan hikmah dibalik musibah ini kita cari untuk di ketahui. Kalaulah belum mengetahui apa hikmah di balik musibah ini, berprasangka baik lah pada Allah, insya Allah di kemudian hari kita mengetahui hikmah dibalik musibah yang menimpa kita itu.
- Bersabar: kadangkala manusia lupa bahwa dirinya tidak memiliki kemampuan melawan kehendak Allah, karenanya sebagai insan yang beriman, bertindaklah sabar dan tawakal atas peringatan dari Allah SWT tersebut. Sabar dan kemenangan ibarat dua sisi mata uang, serta Allah swt selalu memuji orang yang sabar. Allah SWT selalu bersama orang yang sabar dengan hidayahNya, pertolonganNya dan kemenangan yang Nyata dariNya
Dikala terjadi musibah, banyak saudara-saudara kita yang hidup di tenda-tenda pengungsian, di rumah-rumah sakit, di posko-posko peduli bencana, mereka semuanya membutuhkan uluran tangan kita. Begitu kita ingin mengulurkan tangan yang terfikir adalah bantuan dalam bentuk materi (uang, sandang, pangan dll), namun yang lebih penting lagi adalah bantuan utnuk menjaga keimanan mereka. Janganlah karena berada di pengungsian yang hidup dengan berdesakan mereka malah melupakan Allah SWT, bahkan membenci Allah SWT. Ringankan tangan kita membantu mereka, dan jadikan musibah sebagai jalan mereka menuju surga, dan jangan sampai mereka tergelincir ke dalam jurang neraka. Wallahu a'lam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H