Sebagai minuman kesehatan yang usianya sudah ribuan tahun, wajar sekali eliksir kombucha memiliki sejarah yang simpang siur.Â
Mulai dari tahun 200an masehi dimana tabib-tabib di era Kaisar Qin _pendiri dinasti kerajaan pertama di Tiongkok_ yang menyebutnya sebagai minuman "Teh Keabadian", hingga Dr Kombu yang disebut-sebut sebagai dokter dari Korea yang menyembuhkan kaisar Jepang, Inkyo, pada tahun 414 melalui terapi kombucha. Demikian juga dengan asal namanya, simpang siur.
Terlepas dari kesimpangsiuran sejarah panjangnya, apa benar kombucha memiliki segudang manfaat bagi kesehatan kita?
__
Setiap kali saya membaca atau mendengar kata kombucha, otomatis teringat dengan satu kisah masa kecilku tiga dekadean yang lalu.Â
Waktu itu Papa pernah memelihara benda asing berwanra putih opak, berstekstur lembut, kenyal dan berbentuk pipih yang mengambang di permukaan teh dalam toples plastik besar. Kemudian petualangan kombucha-ku berlanjut ke satu dekade kemudian waktu saya mendalami Mikrobiologi di Kampus Biologi USU.Â
Setelah belasan tahun menjadi peneliti dan praktisi konsultan produksi nata de coco, baru-baru ini saya menyadari satu hal yang sangat menarik terkait kombucha, bahwa kombucha adalah kombinasi sempurna antara vinegar, probiotik dan senyawa-senyawa kimia alami yang bersinergi dengan baik sekali, sehingga memberikan kemanfaatan yang besar bagi kesehatan yang mengkonsumsinya secara rutin.Â
Diantaranya untuk memperbaiki dan atau menjaga fungsi sistem pencernaan, meningkatkan sistem daya tahan tubuh, stamina, vitalitas, menjaga kelancaran sistem peredaran darah dan jantung, dan terutama sebagai terapi untuk program diet dikarenakan sangat signifikan dalam menurunkan selera makan dan menimbulkan sensasi kenyang. Cairan kombucha bisa juga membantu mempercepat penyembuhan luka sayat dan mengurangi jerawat.
Beberapa penelitian menyimpulkan secara terbatas bahwa kombucha bisa juga digunakan untuk mendukung terapi penyakit liver, hipertensi, diabetes dan kanker usus. Untuk penyakit-penyakit berat, tentunya wajib mengkonsultasikan penggunaannya terlebih dahulu dengan dokter-dokter spesialis terkait.
Klaim segudang manfaat kombucha itu, tentunya bukan sekedar jargon ngasal ala sebagian "tukang obat kaki lima", bukan klaim pepesan kosong. Sudah banyak sekali penelitian medis yang membuktikan khasiatnya.