Bila berdekatan saling lihat, saling kunjung mengunjungi. Bila ada yang sakit, saling menjenguk. Bila ada kegembiraan, saling mengundang. Begitulah yang namanya berkeluarga, bersaudara, bersanak. Saling memberikan perhatian yang tulus.
[Cabiak cabiak sibulu ayam. Takadang rapek kadang maranggang. Ketek salapiak sakatiduran gadang baiyo dalam rundingan]
Seperti bulu ayam, terkadang merapat kadang merenggang. Waktu kecil dahulu, setikar tidur sama-sama. Pada masa dewasa, bermusyawarah.
[Bakakak jo baradiak dakek mangko ka berang. Bakakak jo baradiak jauh mangko ka sayang]
Berkakak beradik bila berdekatan makanya (biasanya) sering bertengkar. Bila berjauhan, rasa sayang antar saudara jadi beneran lebih kerasa.
[Bagumam galak katiko lai. Di nan tido kok dapek samo manangih. Tanyo batanyo nasib ka mujua. Ringan dijinjiang barek dipikua]
Tertawa gembira ketika sedang berada. Sama-sama menangis bila sedang mengalami kesusahan. Sama-sama bertanya kapan nasib mujur tiba. Ringan sama dijinjing berat sama dipikul.
((Nah, penutupnya ini yang paling dalam kali  maknanya kurasa))
[Antah ko tungkek mambao rabah. Tunggak tuo tampak baransua guyah]
Tongkat, simbol kepemimpinan, acap digunakan sesepuh/penghulu, bermakna alat penegak (keadilan dan kebenaran). Tiang tua berangsur goyah.Â
Nah, entahlah bila simbol itu telah goyah. Semuanya bisa jadi ambyar. Akibatnya,