Mohon tunggu...
Rahmad Agus Koto
Rahmad Agus Koto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Generalist

Aku? Aku gak mau bilang aku bukan siapa siapa. Terlalu klise. Tidak besar memang, melalui niat dan usaha, aku selalu meyakini bahwa aku selalunya memberikan pengaruh yang baik bagi lingkungan sosial maupun lingkungan alam dimanapun aku berada.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Memahami Batas Aman Konsumsi Pengawet Makanan dan Minuman

1 Agustus 2023   13:33 Diperbarui: 1 Agustus 2023   13:42 1206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi minuman komersil dalam kemasan botol (Freepik)

Seluruh zat pengawet makanan dan minuman alami maupun sintesis yang sudah disertifikasi oleh otoritas kesehatan atau lembaga pengawas makanan, minuman dan obat-obatan di negara kita dan di negara-negara seluruh dunia, dipastikan aman bagi kesehatan. Aman, dengan sejumlah batasan yang ditentukan.

1. Konsumsinya tidak melebihi batas maksimal konsumsi harian.


Kita ambil contoh pengawet minuman sintesis yang paling umum digunakan di seluruh dunia, natrium benzoat. Batas maksimal penggunaaan dalam minuman sebanyak 600 mg/kg dan batas aman konsumsi harian sebanyak 0-5 mg/kg berat badan (BPOM). Misalnya berat seorang anak yang bernama John, 30 kg, berarti batas konsumsi maksimalnya per hari adalah 150 mg. Baiklah kita asumsikan seorang produsen minuman jus buah memberikan natrium benzoat ke dalam produknya, cup 200 ml, dengan kadar maksimal. Berarti produknya mengandung 120 mg natrium benzoat. Dengan demikian, batas aman konsumsi minuman bagi John per harinya sebanyak satu cup.


Btw. saya sendiri menjaga batas pemberian natrium benzoat untuk minuman olahan TREN Nata De Coco yang saya produksi, maksimal 300 mg/kg produk. Bila natrium benzoat terlalu banyak digunakan dlm minuman (>1000 mg), aftertaste-nya akan terasa pahit atau mulut terasa kering.


2. Kondisi konsumen, secara umum dalam keadaan sehat.


Konsumen tidak sedang sakit (apalagi sakit berat), tidak alergi dengan bahan pengawet, menjalankan gaya hidup sehat yang standar seperti minum air (0,033 x berat badan) dan mengkonsumsi serat (20-30 gram) setiap harinya.


Bila kedua hal tersebut tidak diperhatikan, zat pengawet makanan benar-benar bisa membahayakan kesehatan, memicu lahirnya berbagai jenis penyakit seperti kanker, gangguan pada sistem saraf dan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak-anak.
Bagaimana bila John mengkonsumsi lebih dari satu cup, 5 cup/hari, misalnya? Berarti John telah mengasup natrium benzoat 600 mg/hari, melebihi batas aman 150 mg/hari. Apakah John pasti jadi sakit karenanya? Belum tentu memang, tapi peluang munculnya penyakit-penyakit berat jadi semakin besar, khususnya dalam jangka panjang. Peluang semakin besar dan semakin cepat apabila dia tidak menerapkan gaya hidup sehat.


Berdasarkan hasil penelitian di laboratorium, natrium benzoat menjadi racun bagi tubuh apabila dikonsumsi sebanyak 2 gram/kg berat badan atau 60 gram dalam sekali konsumsi.


Kita sebaiknya memperhatikan berapa banyak bahan pengawet yang kita konsumsi, khususnya bagi anak-anak. Kita sebagai orangtua, memang harus benar-benar memperhatikan, membatasi jajanan anak-anak, karena hampir seluruh produk minuman dan makanan yang beredar di pasaran mengandung bahan pengawet.


Uraian bahan pengawet dalam tulisan ini, secara prinsip berlaku juga bagi pemanis buatan dan pewarna buatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun