Mohon tunggu...
Rahmad Agus Koto
Rahmad Agus Koto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Generalist

Aku? Aku gak mau bilang aku bukan siapa siapa. Terlalu klise. Tidak besar memang, melalui niat dan usaha, aku selalu meyakini bahwa aku selalunya memberikan pengaruh yang baik bagi lingkungan sosial maupun lingkungan alam dimanapun aku berada.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Manfaat Melatih Pernafasan Perut

19 April 2023   09:14 Diperbarui: 19 April 2023   09:18 903
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teman-teman pernah memperhatikan perut bayi yang sedang tidur nyenyak? Kembang-kempis, yang menunjukkan bahwa ianya sedang bernafas, dengan teknik pernafasan perut. Teknik ini merupakan teknis pernafasan alami, yang efisiensi dan efektivitasnya dari sisi kesehatan lebih baik daripada teknik pernafasan dada, teknik yang umumnya dilakukan oleh orang dewasa. Selain itu, sangat baik juga dalam olah suara.

Belum diketahui dengan pasti apa yang menyebabkan berubahnya teknik pernafasan perut menjadi teknik pernafasan dada pada orang dewasa. Sebagian ilmuwan yang mempelajari tentang hal ini menduga bahwa hal tersebut disebabkan oleh meningkatnya kuantitas dan kualitas persoalan-persoalan kehidupan seiring bertambahnya usia. Persoalan-persoalan yang memicu stres, memantik emosi, yang membuat dada terasa "nyesek".

Syukurnya, teknik pernafasan ini bersifat reversibel, tidak bersifat permanen. Melalui sejumlah cara atau kebiasaan yang sederhana, kita bisa melatih tubuh untuk mengubah teknik pernafasan yang kita lakukan hingga sampai pada titik berjalan secara alami, tidak kita sadari sebagaimana teknik pernafasan yang dilakukan oleh bayi.

Bagaimanapun, pada saat-saat tertentu, teknik pernafasan dada terasa lebih bermanfaat daripada pernafasan perut yang dilakukan secara deep breathing. Misalnya pada saat dada benar-benar terasa sesak dikarenakan oleh kekurangan oksigen atau ketika mengalami sebuah peristiwa yang sangat emosional.

Alhamdulillah, teknik pernafasan perut sudah saya lakukan sejak masih duduk di bangku SMA, sekitar tiga dekade yang lalu. Terima kasih kepada Atukku yang mengajarkannya saat saya masih duduk di bangku SMP. Waktu itu, beliau mengajarkan kepadaku teknik pernafasan perut sebelum beliau mengajarkan teknik-teknik dasar beladiri silat khas Minang Kabau.

Ketika mendalami topik ini pada saat duduk di bangku kuliah jurusan Biologi, sayapun mengetahui bahwa teknik pernafasan perut adalah teknik kuno yang telah ada dalam peradaban kuno di Cina (Tai Chi), di India (Yoga) dan di Jepang (Reiki). Teknik kuno yang selaras, bahkan membantu ilmuwan Biologi dan Kedokteran modern dalam mempelajari sistem respirasi.

Manusia adalah mahluk hidup Aerob, yaitu mahluk yang membutuhkan oksigen untuk sistem metabolismenya. Proses pengambilan oksigen dan pembuangan limbah gas hasil metabolisme berupa karbon dioksida terjadi melalui sistem pernafasan (respirasi), sistem yang berlangsung di luar kendali pikiran sadar (involuntary).

Meskipun aktivitas pernafasan bersifat involuntary, kita dapat mengontrol cara input dan output udara melalui otot sadar (voluntary) yaitu otot diafragma, otot berbentuk lembaran yang berada diantara rongga dada dan rongga perut, dengan dua teknik yaitu pernafasan dada (high breathing, chest breathing) dan pernafasan perut (low breathing, abdominal breathing, belly breathing, diaphragmatic breathing).

Mekanisme dan Manfaat Teknik Pernafasan Perut Bagi Kesehatan

Ketika otot diafragma kontraksi ke bagian bawah, rongga perut mengembang. Hal ini menimbulkan tekanan negatif dalam rongga dada yang menyebabkan udara "dipaksa" masuk dalam jumlah yang maksimal ke dalam paru-paru dan juga menyebabkan mengalirnya darah kembali (venous return) secara optimal ke arah jantung. Sehingga menimbulkan efek yang menguntungkan bagi kesehatan yaitu:

  • Melancarkan sistem peredaran darah yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan sistem biologis tubuh secara keseluruhan.
  • Meningkatnya daya tahan tubuh (sistem immun) seiring optimalnya peredaran darah.
  • Membantu mencegah terjadinya infeksi pada paru-paru dan jaringan dalam tubuh lainnya.
  • Menstimulasi disekresikannya hormon endorfin yang memiliki efek menenangkan tubuh (relax), sehingga dapat membantu meredakan stress, panik atau gugup.
  • Tekanan otot diafragma yang berlangsung secara terus menerus dengan frekuensi yang teratur ke arah organ-organ bagian bawah rongga dada seperti lambung, usus dan hati, memberikan efek "pijat" yang baik bagi organ-organ tersebut.

Melatih Pernafasan Perut

Luangkan waktu beberapa menit, minimal dua kali sehari (pagi-malam) untuk duduk atau berdiri, menegakkan punggung, dan sedikit mengangkat dagu. Di awal-awal latihan letakkan telapak tangan kanan di dada dan telapak tangan kiri di bagian perut. Perhatikan telapak tangan kanan yang mundur ke belakang dan telapak tangan kiri maju ke depan saat menarik nafas ke arah perut.

Buang udara dari rongga perut dengan cara menggerakkan perut ke arah belakang (punggung) dan menghembuskannya melalui mulut secara perlahan. Tarik nafas dalam-dalam dan arahkan otot diafragma ke bagian bawah, setelah maksimal lepaskan melalui mulut secara perlahan-lahan. Dilakukan beberapa kali. Ketika kita sedang melakukan aktivitas sehari-hari, terutama saat istirahat, ingatkan diri untuk melakukan pernafasan perut.

Untuk jangka pendek manfaatnya mungkin tidak begitu terasa, tetapi insyaallah akan bermanfaat untuk jangka panjang bagi kesehatan kita.

Bila teman-teman pembaca berminat untuk lebih mendalaminya lagi, silahkan mempelajari atau belajar kepada guru-guru Tai Chi, Yoga, Reiki dan yang semacamnya, sesuaikan filosofi yang menyertainya dengan keyakinan masing-masing.

[-Rahmad Agus Koto-]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun