Iya, menggunakan kata harus, karena dampak yang diakibatkannya terhadap stabilitas peradaban manusia di planet bumi ini telah mencapai titik yang sangat membahayakan. Pernyataan tersebut dilontarkan oleh sosok yang sangat menentukan apakah status bencana kesehatan global yang devastating ini bisa dicabut atau tidak.
"2022 harus menjadi tahun berakhirnya pandemi."
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Gebrheyesus, menyampaikan hal tersebut kepada para wartawan di Jenewa pada 20 Desember 2021. Pernyataan tersebut diulangnya kembali pada 31 Desember 2021 dalam pidato pergantian tahunnya.
Informasi tersebut menjadi kado tahun baru yang cukup melegakan.
Bagaimanapun ada catatannya. Minimal 70% warga di setiap negara telah diberi vaksin Covid-19. Titik yang ideal untuk menciptakan kekebalan publik (herd immunity). Tim khusus WHO sedang gencar menekan dan bekerjasama dengan negara-negara maju untuk menurunkan level disparitas global distribusi vaksin.
Terlepas dari kemajuan teknologi medis terkait Covid-19 yang sangat bersejarah dan kerjasama internasional yang sangat luar biasa , Tedros masih menyorot adanya "catastrophic moral failure". Di satu sisi negara-negara kaya bahkan sudah memberikan vaksin booster kepada warganya, tetapi di negara negara tertentu baru memvaksinasi sekitar 10% dari warganya.
Ketimpangan ini merupakan permasalahan yang sangat serius. Jika tidak diatasi dengan segera, jerih payah penanganan dan pencegahan penyebaran virus yang telah dilakukan dalam dua tahun terakhir bisa jadi sia-sia.
Hal ini dikarenakan peluang munculnya virus SARS-CoV-2 varian baru yang kebal vaksin yang sudah dikembangkan dan diaplikasikan  atau tidak dikenal oleh sistim imun tubuh di negara-negara yang minim vaksinasi, cukup signifikan.
Tim WHO menargetkan titik distribusi yang ideal dan realistis bisa tercapai pada bulan Juli tahun ini. Jika titik tersebut telah tercapai, insyaallah status pandemi akan dicabut oleh WHO.
Sementara itu, sebaiknya kita bersabar sedikit lagi. Tingkat vaksinasi di negara kita sudah mencapai titik yang cukup baik, sekitar 60% (OurWorlInData). Alhamdulillah.
Tetap menjaga prokes, terutama mengenakan masker di tempat-tempat yang resiko penularannya tinggi seperti di ruang-ruang tertutup yang dipenuhi oleh banyak orang.
[- Rahmad Agus Koto -]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H