Mohon tunggu...
Rahmad Agus Koto
Rahmad Agus Koto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Generalist

Aku? Aku gak mau bilang aku bukan siapa siapa. Terlalu klise. Tidak besar memang, melalui niat dan usaha, aku selalu meyakini bahwa aku selalunya memberikan pengaruh yang baik bagi lingkungan sosial maupun lingkungan alam dimanapun aku berada.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Stop PSBB dan Jalan Tengah untuk Menghadapi Pandemi Covid-19

19 Oktober 2020   19:12 Diperbarui: 19 Oktober 2020   19:38 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dampak PSBB (DetikNews)

Persoalan metode penanganan dan pecegahan penularan Covid-19 dengan dampak yang diakibatkannya, tentunya masalah besar yang tidak mudah diatasi.

Bagaimana jika rakyat umum dibebaskan dari pembatasan-pembatasan sosial dengan syarat? Dikhawatirkan jumlah pasien melonjak, rumah-rumah sakit penuh, banyak yang meninggal.

Penekanan pada, MUNGKIN saja akan terjadi begitu. Namun dari fakta di lapangan, sepertinya tak pernah ada kejadian yang semenakutkan itu, kota Medan contohnya, kota ketiga terbesar di Indonesia dengan protokol pencegahan umum yang tidak begitu ketat.

Yang jelas sudah terbukti nyata dalam 10 bulan terakhir, tidak pakai mungkin, dampak PSBB atau lockdown bagi masyarakat umum sudah terbukti sangat mengenaskan. Bukan hanya dari segi perekonomian, juga berdampak besar pada kesehatan fisik dan mentalnya.

Dari sinilah munculnya ide "Jalan Tengah", yang juga menjadi dasar pemikiran dalam Deklarasi The Great Barrington.

Karakteristik penyakit Covid-19 dan virus penyebabnya, SARS-CoV-2, serta model penularannya sejauh ini sudah cukup banyak diketahui. Ringkasnya, RELATIF tidak begitu ganas dan tidak begitu mudah menular. Selain itu, angka tingkat kesembuhan pasien yang terinfeksi sangat signifikan, dalam kisaran 70-90%. Tingkat kesembuhan cenderung naik, dan tingkat kematian cenderung menurun.

Bebaskan masyarakat umum dari PSBB, tetapi tetap intens menghimbau atau membuat peraturan khusus supaya masyarakat tetap melaksanakan pencegahan personal dengan penekanan khusus bagi yang beresiko tinggi mengalami sakit parah atau meninggal. Selanjutnya menjaga ketawakkalan dengan baik. Berdoa supaya kita semua terhindar dari kemungkinan-kemungkinan terinfeksi.

Untuk sekarang, usulan ini sifatnya masih berupa pertimbangan. Tetapi ketika vaksinnya sudah ada (kemungkinan besar dalam bulan depan, November atau Desember 2020) dan sudah mulai diaplikasikan dengan menggunakan skala prioritas berdasarkan besaran faktor resiko, usulan ini sudah sangat selayaknya dilaksanakan oleh pemerintah.

(Rahmad Agus Koto/Praktisi Mikrobiologi/Pemerhati Pandemi).

#StopPSBB
#BukaSekolah
#BukaKampus
#BukaKantor
#BukaPasar
#Pandemi
#Covid19

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun