Mohon tunggu...
Rahmad Agus Koto
Rahmad Agus Koto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Generalist

Aku? Aku gak mau bilang aku bukan siapa siapa. Terlalu klise. Tidak besar memang, melalui niat dan usaha, aku selalu meyakini bahwa aku selalunya memberikan pengaruh yang baik bagi lingkungan sosial maupun lingkungan alam dimanapun aku berada.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Tentang Jamur Enoki dan Bakteri Listeria

27 Juni 2020   11:27 Diperbarui: 27 Juni 2020   18:00 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi jamur enoki. (SHUTTERSTOCK/K321 via KOMPAS.COM)

Tidak ada yang perlu diresahkan dengan isu terbaru tentang kontaminasi bakteri Listeria monocytogenes pada jamur Enoki (Flammulina velutipes) yang diimpor dari satu perusahaan yang berasal dari Korea Selatan.

Alhamdulillah. Kita haturkan terimakasih kepada kesigapan Badan Ketahanan Pangan Kementan, yang telah berhasil mendeteksi secara dini adanya kontaminasi bakteri patogen (penyebab penyakit) dari jamur impor tersebut dan mencegah peredarannya di tengah-tengah masyarakat.

Hasil kerjasama yang baik antara BPK Kementan dengan International Food Safety Authority Network (INFOSAN) FAO/WHO melalui Indonesia Rapid Alert System for Food and Feed (INRASFF).

Berdasarkan informasi adanya Kejadian Luar Biasa (KLB) terkait jamur yang terkontaminasi pada Bulan Maret-April 2020 di Amerika Serikat, Kanada, dan Australia (Kementan/Detik, 26 Juni 2020).

Orang yang memakan makanan terkontaminasi Listeria bisa menderita penyakit Listeriosis dengan gejala pusing, demam, diare, nyeri dan kejang otot. Sifatnya bisa fatal pada janin, kaum manula dan orang yang sistem daya tahan tubuhnya lemah.

Jamur yang terkontaminasi bakteri Listeria monocytogenes sebenarnya aman dikonsumsi, jika dan hanya jika jamur yang berbentuk mirip mie lidi tersebut dicuci bersih dan direbus hingga mendidih atau digoreng sebelum dikonsumsi. Dalam lingkungan bersuhu lebih dari 75C, bakteri tersebut dipastikan akan hancur.

Namun, bisa jadi masalah besar jika jamurnya hanya dicuci dengan air dan dikonsumsi mentah, dijadikan lalapan mentah.

Selain itu, bakteri yang keberadaannya cukup melimpah di lingkungan hidup ini bisa berkembang biak pada suhu 2-4 C, sehingga berpotensi mengontaminasi makanan lain seperti buah-buahan, daging atau ikan bila jamur tersebut disimpan di dalam lemari pendingin.

Listeria bukan dari golongan bakteri patogen pembentuk spora (struktur mikrobiologis yang berfungsi untuk bertahan hidup dalam lingkungan yang ekstrim, fungsinya tidak sama dengan spora tumbuhan, yang fungsinya sebagai sarana perkembangbiakan). Spora bakteri bisa bertahan hidup walaupun direbus dengan air mendidih.

Syukurlah, jumlah bakteri patogen pembentuk spora sangat sedikit. Salah satu yang terkenal yaitu Clostridium yang sangat beracun. Jika ada makanan kaleng yang terlihat kembung, kemungkinan besar makanan di dalamnya telah dikuasai oleh bakteri tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun