Sebagaimana yang sudah jamak kita ketahui, virus adalah parasit sejati yang tidak bisa hidup aktif dan berkembang biak diluar sel-sel mahluk hidup.
Sekitar seminggu yang lalu, sejumlah ahli virus dari Amerika melakukan penelitian mengenai daya tahan hidup virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit Covid-19 di luar sel inang, yaitu di beberapa permukaan benda mati yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut ini hasil penelitian yang dilakukan oleh Neeltje van Doremalen, dkk. di Laboratory of Virology, National Institute of Allergy and
12 Infectious Diseases, National Institutes of Health, Hamilton, MT, USA.
1. Di udara, 3 jam. Berdasarkan hal ini, mengenakan masker di tempat-tempat keramaian cukup berguna sebagai cara pencegahan dari paparan virus.
2. Di permukaan tembaga, 4 jam.
3. Di permukaan karton, 24 jam.
4. Di permukaan plastik (polypropylene), 2-3 hari.
5. Di permukaan baja (stainless steel), 2-3 hari.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses desinfeksi memang efektif dan mesti dilakukan di area-area beresiko tinggi seperti di dalam KRL, Bus Umum (terutama tiang-tiang tempat pegangan/penyangga tubuh), terminal transportasi dan kantor-kantor layanan publik.
Selain itu, sebagai peringatan supaya masyarakat menghindari sebisa mungkin menyentuh benda-benda tersebut dan yang sejenis di tempat-tempat umum selama masa pandemi masih berlangsung. Jika memang terpaksa menyentuhnya, paling tidak kita upayakan untuk mengaplikasikan cairan aseptik terlebih dahulu.
Benda-benda tersebut merupakan fomite, istilah yang digunakan untuk benda-benda yang menjadi sarana penyebaran mikroorganisme penyebab penyakit.