Rahmad Agus Koto, S.Si.
Mengapa sering menjadi korban fitnah?
Sulit sekali memberikan jawaban yang kebenarannya bisa dipertanggungjawabkan. Ada yang menduga-duga bahwa hal ini adalah bagian dari konspirasi bisnis-politik untuk melemahkan perekonomian Indonesia. Namun dugaan ini sepertinya terlalu mentah, kecil sekali kemungkinannya.
FYI. Nilai bisnis produk fermentasi air kelapa ini mencapai Rp. 1,8 Trilyun/tahun dan menyerap sekitar 100-200 ribu orang tenaga kerja yang sebagian besar dari kalangan menengah ke bawah di seluruh wilayah negara kita.
Sejumlah sumber yang terpercaya menceritakan langsung kepada saya bahwa isu-isu tersebut digunakan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuk memeras petani dan pengusaha nata de coco. Sepengamatan saya selama hampir dua dekade bergerak di bidang ini, kemungkinan besar terutama disebabkan oleh masih rendahnya pengetahuan masyarakat umum mengenai nata de coco.
Semoga ke depannya, berita-berita miring yang menerpa industri yang nilainya cukup signifikan ini semakin sedikit atau jika memungkinkan tidak akan pernah terjadi lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H