Mohon tunggu...
Rahmad Agus Koto
Rahmad Agus Koto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Generalist

Aku? Aku gak mau bilang aku bukan siapa siapa. Terlalu klise. Tidak besar memang, melalui niat dan usaha, aku selalu meyakini bahwa aku selalunya memberikan pengaruh yang baik bagi lingkungan sosial maupun lingkungan alam dimanapun aku berada.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Bagaimana Xennials Menyelamatkan Manusia?

15 November 2018   05:51 Diperbarui: 15 November 2018   13:43 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi generasi milenial bekerja(hobo_018 -- kompas.com)

Mengapa membahas Generasi Xennials? Karena sifatnya aktual dan tanpa bermaksud menafikan generasi-generasi lainnya, generasi inilah yang akan menentukan bagaimana nasib peradaban manusia dalam dekade ini hingga beberapa dekade ke depan. Athan Slotkin (Kontributor Forbes) berpendapat bahwa manusia-manusia dari generasi ini akan menyelamatkan kita ummat manusia secara keseluruhan dari dampak negatif kemajuan dan perkembangan teknologi.

Jika dampak negatif teknologi itu tidak segera dicegah, spesies manusia mungkin akan berada dalam daftar International Union for Conservation of Nature (IUCN) Red List dengan kode EN (Endangered) alias terancam punah. Seperti yang pernah diaudiovisualisasikan dalam filem Matrix.

Lebay? Gak juga, ntar dijabarkan dulu argumen logisnya.  ;)

Oh ya, kebetulan aku termasuk ke dalam Xennials, tapi gak berani juga mengaku-aku dan memang gak pede atau gak pantas berada di antara manusia-manusia penyelamat itu. Aku ini siapalah. Hanya saja apa yang kusaksikan dan kualami sendiri membuatku memahami benar kondisi psikologis mereka. Jelas ya. Gak? Yaudah, deritamulah itu. :D 

Sudah menjadi postulat bahwa tiap-tiap generasi manusia memiliki karakter atau sifat umum yang relatif khas. Karakter yang sangat dipengaruhi oleh situasi dan kondisi zamannya masing-masing, terutama oleh kemajuan dan perkembangan teknologinya.

Secara teknis, rentang tahun kelahiran dipakai oleh para ahli terkait hal ini dalam mengklasifikasikan jenis generasi manusia. Tahun-tahun yang dipilih berdasarkan dinamika atau peristiwa-peristiwa besar yang terjadi di dalam setiap zaman.

Istilah Xennials pertama kali diperkenalkan pada tahun 2014 oleh Sarah Stankorb dan Jed Oelbaum melalui artikel yang dimuat dalam majalah Good, "Reasonable People Disagree about the Post-Gen X, Pre-Millennial Generation". Istilah yang berasal dari gabungan Generasi X dan Millenials, generasi yang lahir antara tahun 1975 dan tahun 1985.

Xennials merupakan generasi hibrid, generasi peralihan atau generasi transisi yang menjadi cirikhas utamanya dan sekaligus hal yang menjadikannya sebagai generasi yang istimewa. Generasi yang mengkombinasikan kelebihan Generasi X dan Generasi Millenials.

Masa kecil hingga remaja Xennials berada dalam lingkungan sosial yang didominasi oleh teknologi analog, sedangkan masa dewasanya berada dalam lingkungan sosial yang didominasi oleh teknologi digital.

Masih tersimpan dengan cukup rapi dalam ingatan mengenai sejumlah peristiwa terkait teknologi yang kualami semasa aku masih esde-esempe dahulu. Misalnya mobil-mobilan yang kurakit dari bilah bambu dan kaleng susu, kapal-kapalan dari styrofoam dengan tiang-tiang dari lidi. Kadang-kadang bekerjasama dengan teman-teman untuk membuat suatu mainan yang berbau teknologi.

Pada masa ini, aku sudah memainkan video game portabel dengan layar berwarna kehijauan dan gambar-gambar bergerak berwarna abu-abu gelap. Sedangkan aktivitas sosial waktu itu berupa permainan lempar galah, bola pecah, kelereng, permainan kartu-kartu bergambar. Di masa ini aku pertama kali mengenal media kaset dan VHS.

Antara esempe sampai esema, aku mulai mengenal dan memainkan aplikasi teknologi yang lebih maju, yaitu game dindong dan yang paling penting masa pertamaku menggunakan komputer (PC) dengan OS MS-DOS, aplikasi Wors Star, dBase 3 dan Lotus 123, sesekali main game juga di PC ini. Sarana penyimpanan datanya berupa disket (floppy disk) ukuran 8 inci dan kemudian yang 3,5 inci. Di masa ini aku mulai mengenal MTV dan menjadi penggemar berat beberapa grup musik, diantaranya Guns 'N Roses, Nirvana, RHCP dan Pearl Jam.

Antara esema sampai masa kuliahan hingga sekarang, mengenal media penyimpanan data berupa CD,DVD hingga Blue Ray, dan hal yang paling utama yaitu mengenal dan menggunakan smartphone dan internet.

Intinya...

Xennials menyaksikan dan mengalami sendiri bagaimana transisi teknologi dari analog ke digital, dan dari model sosial budaya yang dipengaruhi oleh teknologi analog seperti surat menyurat melalui media kertas (ada yang pakek wangi wangian segala), hingga sosial budaya yang dipengaruhi oleh teknologi digital, terutama oleh internet khususnya sosial media, aplikasi teknologi digital yang benar-benar telah mengubah wajah peradaban manusia secara sangat signifikan.

Dengan demikian Xennials mengalami dua masa yang sangat berbeda dari sisi teknologi dan dari sisi sosial budaya.

Kondisi yang sangat mempengaruhi karakter psikologisnya, kondisi yang membuatnya istimewa, dimana generasi ini lebih memahami benar letak kelebihan dan kekurangan kedua masa tersebut. 

Menjadikannya sebagai patokan dasar dalam menciptakan suatu teknologi dan atau dalam membuat keputusan-keputusan penting ketika mereka berada pada posisi-posisi penting dalam organisasi. 

Satu-dua dekade ke depan, dalam rentang usia 50-60, Xennials diprediksikan akan menguasai panggung dunia. Menempati posisi-posisi penting di dalam perusahaan-perusahaan swasta, organisasi-organisasi kemasyarakatan dan di lembaga-lembaga pemerintahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun