Mohon tunggu...
Rahmad Agus Koto
Rahmad Agus Koto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Generalist

Aku? Aku gak mau bilang aku bukan siapa siapa. Terlalu klise. Tidak besar memang, melalui niat dan usaha, aku selalu meyakini bahwa aku selalunya memberikan pengaruh yang baik bagi lingkungan sosial maupun lingkungan alam dimanapun aku berada.

Selanjutnya

Tutup

Money

Petani Nata De Coco "Diserang", Ada Apa?

8 April 2015   09:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:23 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tadi pagi dapat info dari temen, ada belasan industri rumahan nata de coco di Ciamis digerebek polisi yang diberitakan oleh salah satu stasiun tv swasta, dengan alasan yang sama seperti penggerebekan di Sleman, ZA yang dicampurkan ke dalam pembuatan nata de coco, yang diduga polisi bisa membahayakan kesehatan.

Saya menemukan beritanya di Radar Tasik Malaya.

Saya jadi bertanya tanya apa sebenarnya motif "penyerangan" usaha-usaha rumahan ini. Jika memang benar-benar karena ZA nya, jelas alasan yang dibuat-buat, bisa dibantah secara saintifik. Sebagaimana yang telah saya paparkan di artikel ini, "Peranan Pupuk ZA dalam Pembuatan Nata De Coco."

Jika karena penggunaan pupuk yang semestinya untuk petani, ini juga alasan yang absurd, karena mereka juga rakyat yang berhak menggunakannya, apalagi di Jawa umumnya mereka disebut juga sebagai petani.

Wah, pemikiran konspiratif pun sulit saya hindari.

Bisa jadi ini "perang bisnis", dan sudah ada isu yang beredar di kalangan para petani nata de coco yang saya peroleh dari Grup Facebook Nata De Coco, bahwa akan ada produk nata de coco impor yang akan masuk ke daerah Jawa, sentra produksi utama nata de coco di negara kita. Sebagai info terkait hal ini, RRC dan Filipina adalah dua negara produsen nata de coco terbesar di dunia.

Saya tidak tahu apa mungkin masih ada motif lainnya selain perang bisnis dan ketidaktahuan polisi yang menggerebek tersebut mengenai pembuatan nata de coco ini?

Lagian, mengapa juga pabrik-pabrik besar penjual nata de coco siap komsumsi yang diantaranya sudah terkenal seindonesia tidak dipermasalahkan? dimana mereka ada menampung produk-produk nata dari petani-petani itu?

Sungguh, tak ada kepentingan pribadi saya yang terganggu secara langsung gegara hal ini. Saya konsen/serius membahas ini karena prihatin dengan nasib teman-teman yang mempunyai usaha rumahan nata de coco. Sementara kita sudah tahu sama tahulah bagaimana sikon perekonomian kita saat ini.

Okelah kita asumsikan Polisi yang menggerebek itu benar-benar memiliki motif untuk memberantas produsen-produsen makanan minuman biadab yang mencampurkan bahan beracun dalam produknya seperti formalin dan pewarna pakaian, tapi ya jangan hantam kromo gitu dong…

-_-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun