Masih ingat tumbuh-tumbuhan bercahaya (glowing) yang sangat indah dalam film Avatar karya James Cameron?
[caption id="attachment_290297" align="aligncenter" width="441" caption="1. Glowing Plant of Avatar @20th Century Fox"][/caption]
Sepertinya tidak lama lagi, tumbuh-tumbuhan yang memancarkan cahaya itu akan semakin populer di seluruh dunia, khususnya bagi penggemar tumbuhan (tanaman) hias karena perusahaan bioteknologi di Amerika Serikat, Bioglow, telah berhasil menciptakan tumbuhan bercahaya melalui proses rekayasa genetika.
[caption id="attachment_290158" align="aligncenter" width="539" caption="2. Starlight Avatar @Bioglow"]
Bioglow dalam situs resminya menyebutkan bahwa dalam tiga dekade terakhir ada beberapa tumbuhan yang disebut-sebut memiliki efek glowing, namun ternyata tumbuh-tumbuhan itu diberi zat pewarna dan zat kimia khusus.
Sedangkan tumbuhan yang mereka ciptakan merupakan tumbuhan pertama yang bisa menghasilkan cahaya sendiri (autoluminescent, singkatan dari autonomously luminescent). Mekanisme biokimianya mirip dengan serangga kunang-kunang, bakteri tertentu dan mahluk hidup bioluminescent lainnya yang ditemukan di alam yaitu berasal dari level selulernya sendiri.
Penemuan baru yang sangat menarik ini berawal dari penelitian seorang ahli Biologi Molekular, Alexander Krichevsky, yang pernah dipublikasikan di Plos One pada tahun 2010, yang selanjutnya beliau mendirikan perusahaan Bioglow bersama koleganya Tal Eidelberg.
Krichevsky terinspirasi dari teori biologi evolusi bahwa sel kloroplas pada tumbuhan merupakan bakteri prokariotik tersendiri yang terintegrasi secara permanen ke dalam sel tumbuhan.
Selanjutnya melalui teknik genetika yang sangat rumit yang disebut dengan teknik transplastomic, Krichevsky mengambil gen bakteri Photobacterium leiognathi yang berfungsi untuk mengekspresikan efek glowing dan mengintegrasikannya ke dalam genom kloroplas tumbuhan Nicotiana tabacum (gambar 3).
[caption id="attachment_290300" align="aligncenter" width="320" caption="3. Deteksi visula autoluminescent @Krichevsky "]
Saat ini Bioglow sedang meneliti lebih lanjut potensi temuan yang fenomenal ini, diantaranya dalam usaha untuk meningkatkan intensitas cahaya yang dihasilkan. Bioglow berharap suatu saat nanti tumbuhan autoluminescent ini bisa diaplikasikan sebagai sumber cahaya di taman-taman rumah atau publik dan sebagai penanda jalan di jalan raya di malam hari, sehingga otomatis bisa menurunkan tingkat penggunaan energi listrik.
Wew...
Hasil temuan ini semakin menguatkan hipotesa bahwa "kelebihan-kelebihan" mahluk hidup bisa dikumpulkan ke dalam satu individu melalui teknik rekayasa genetika, sebagian diantaranya sudah terbukti. Hal ini mengingatkan saya pada film X-Men ^^
Selain itu, temuan ini semakin menambah data manfaat dari teori biologi evolusi. Lebih lengkap mengenai teori ini bisa disimak di artikel yang saya tautkan.
Saya berharap anak-anak Biologi Indonesia, khususnya yang sedang belajar di akademik bisa terinspirasi oleh hasil temuan ini...
Salam Hangat Sahabat Kompasianers...
[-Rahmad Agus Koto-]
Sumber Data
Artikel Terkait
Tulisan "Terakhir": Biologi Evolusi, Fakta atau Fantasi Ilmiah?
Quorum Sensing, Social Networking ala Bakteri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H