Mohon tunggu...
Rahmad Agus Koto
Rahmad Agus Koto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Generalist

Aku? Aku gak mau bilang aku bukan siapa siapa. Terlalu klise. Tidak besar memang, melalui niat dan usaha, aku selalu meyakini bahwa aku selalunya memberikan pengaruh yang baik bagi lingkungan sosial maupun lingkungan alam dimanapun aku berada.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Overthinking, Penyebab dan Tips Mengatasinya

29 April 2013   15:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:24 16929
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Belum lama ini saya baru benar-benar menyadari bahwa saya mengidap suatu gangguan psikologis, yang telah menimbulkan berbagai macam permasalahan, diantaranya ada yang berakibat sangat serius.

Kalau saya ingat-ingat kembali saat masih mahasiswa dulu, saya sering "dikatain" teman-teman... kebanyakan mikir, terlalu banyak pertimbangan, dan sejenisnya, yaahh... bisa dikatakan si tukang pikir ^_^

Alhamdulillah, mengetahui kalau diri kita sedang sakit dan mengetahui jenis sakit yang diderita adalah langkah besar untuk memperoleh kesembuhan.

Disini saya hendak berbagi mengenai gangguan psikologis yang saya derita yaitu Overthinking, penyebab, tips mengatasinya dan hal-hal yang berhubungan dengannya.

Semoga bermanfaat, dan mudah-mudahan ada diantara teman-teman yang bisa berbagi mengenai pengalamannya...

***

Kemampuan berpikir (akal) adalah anugerah atau modal terbesar yang diberikan kepada manusia. Otak adalah alat yang kita gunakan untuk itu. Melaluinya kita dapat berpikir yang merupakan alat terpenting bagi kita untuk belajar, lebih jauh lagi untuk dapat bertahan hidup (survive).

Namun, seperti yang sudah jamak kita ketahui, segala sesuatu yang berlebihan biasanya berakibat tidak baik.

Demikian jugalah aktivitas berpikir...

Aktivitas berpikir yang berlebihan, Overthinking, dikategorikan sebagai salah satu jenis gangguan psikologis (psychological disorder). Mengakibatkan dampak negatif yang sangat mengganggu, bagi kesehatan psikis dan fisik. Dalam situasi dan saat-saat tertentu bahkan bisa berakibat fatal.

Dampak negatif dari Overthinking diantaranya adalah:


  1. Gangguan Cemas (Anxiety). Overthinking sangat erat kaitannya dengan gangguan cemas, namun keduanya merupakan hal yang berbeda.
  2. Analysis Paralysis adalah salah satu akibat yang biasanya terjadi, yaitu saat kita memikirkan sesuatu secara berulang-ulang, lagi dan lagi, namun tidak menemukan solusi (buntu, mentok) dan tidak berbuat apapun.
  3. Membuat masalah yang sedang dipikirkan menjadi lebih rumit.
  4. Menguras tenaga dan pikiran secara sia-saia.
  5. Stres dan Depresi.

Dampak-dampak negatif tersebut secara keseluruhan berakibat pada terganggunya kreatifitas, produktivitas dan kesehatan.

Jadi, hal ini cukup signifikan untuk diperhatikan oleh semua kalangan, entrepreneur, karyawan, tenaga kesehatan dan sebagainya.

Sepertinya, teman-teman Kompasianers, banyak juga nih yang mengidap Overthinking... yang pasti saya diantaranya... liat aja foto profilnya, ya kan? hehehehe ^_^

Overthinking adalah bagian alami dari pertumbuhan dan perkembangan manusia. Memang tidak bisa dibuktikan secara saintifik, namun secara logika,  bisa diasumsikan bahwa semua manusia pernah mengalaminya.

Dalam suatu penelitian (UMICH), dinyatakan bahwa yang menderita overthinking, 73% dari usia 25-35 tahun, 52% dari usia 45-55 tahun, dan 20% dari usia 65-75 tahun.

Salah satu hal yang sangat menarik dari penelitian tersebut adalah penderita dari kalangan usia lanjut relatif lebih sedikit. Suatu hal yang masuk akal, karena orang tua biasanya jauh lebih bijaksana. Selain itu, jumlah penderita wanita lebih besar dari pria, yaitu 57 %.

Kondisi yang berseberangan dengan Overthinking adalah Lack of Thinking (skeptis, apatis, careless), yang berakibat gegabah atau tidak hati-hati, yang tentunya juga tidak baik bukan ^_^

Ciri-ciri Umum Overthinking


  1. Sangat sering memunculkan kata "Bagaimana jika" (what if), "Gimana nanti", dan sejenisnya saat sedang memikirkan suatu permasalahan.
  2. Memikirkan banyak hal sekaligus. Wanita adalah tipikal ini (multitasker), wew... cocok dengan penelitian yang disebutkan di atas ^_^
  3. Lambat mengambil keputusan. Contoh yang agak ekstrim adalah membutuhkan waktu yang relatif lama untuk memilih jenis makanan saat makan siang, apakah nasi goreng atau mi rebus, lebih ekstrim lagi, apakah nasi gorengnya perlu dikasih kacang atau tidak... hahahahayy...
  4. Menderita gangguan tidur.
  5. Pendiam dan suka menyendiri.
  6. Memikirkan hal-hal yang cukup serius saat waktu istirahat atau di tengah-tengah acara yang seharusnya menyenangkan seperti acara liburan keluarga di taman kota.
  7. Sering ingkar janji, tepatnya jarang tepat waktu.
  8. Perfectionist.
  9. Tidak percaya diri.
  10. Suka membanding-bandingkan suatu hal dengan hal-hal yang lain.

Penyebab Overthinking

Penyebabnya cukup beragam, diantaranya yang sangat signifikan adalah adalah pola didik orang tua (keluarga), adanya gangguan pada sistem syaraf pusat dan sering mengalami peristiwa-peristiwa yang traumatis.


Tips Menghindari Overthinking

Ok, sekarang bagaimana dengan solusinya?

Well.. Dear Readers...

Saya sendiri belum sepenuhnya sembuh dari "penyakit" ini, namun sebagian besar diantaranya sudah dan sedang saya terapkan, dan insyaallah memberikan hasil yang cukup baik ^_^


  1. Memperhatikan ciri-ciri di atas dan memperbaikinya. Pada prinsipnya, melakukan segala sesuatu secara proporsional, tidak berlebih-lebihan.
  2. Selalu "sadar" dan siap menghadapi adanya resiko dari suatu keputusan yang dibuat.
  3. Membuat visi, misi dan tujuan hidup.
  4. Mengorganisir kegiatan.
  5. Memiliki dan mengamalkan tuntunan hidup.


Ok deh... semoga bermanfaat. Apabila dirasa perlu, silahkan menghubungi psikiater mengenai hal ini untuk memperoleh penanganan yang diperlukan.

Koreksi, saran dan penilaian sangat diharapkan... Silahkan di share...

Salam Hangat Sahabat Kompasianers... ^_^

Sumber


  1. Pengalaman pribadi tentunya ^_^
  2. The Productivity. http://www.theproductivitypro.com/FeaturedArticles/article00158.htm
  3. Refocuser. http://www.refocuser.com/2009/08/9-ways-to-stop-overthinking-everything/
  4. Achieve Solution. https://www.achievesolutions.net/achievesolutions/en/Content.do?contentId=209

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun