Mohon tunggu...
Rahmad Agus Koto
Rahmad Agus Koto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Generalist

Aku? Aku gak mau bilang aku bukan siapa siapa. Terlalu klise. Tidak besar memang, melalui niat dan usaha, aku selalu meyakini bahwa aku selalunya memberikan pengaruh yang baik bagi lingkungan sosial maupun lingkungan alam dimanapun aku berada.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menunggu "Tsunami" Angie dan Jiwa Kepahlawanannya

21 November 2013   18:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:50 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Benar-benar kabar yang sangat mengejutkan, hukuman Angie diperberat hingga hampir tiga kali lipat, dari 4,5 tahun menjadi 12 tahun, plus tuntutan pengembalian uang sebesar Rp 12,58 miliar dan 2,35 juta dollar AS (sekitar Rp 27,4 miliar).

Saya bisa memahami benar apa yang dirasakan oleh Angie, penderitaannya akan semakin berat. Penderitaan yang diakibatkan oleh ulahnya sendiri, tergoda oleh kenikmatan sesaat dengan penderitaan berlipat-lipat.

Satu hal yang saya harapkan dan tunggu-tunggu sedari awal menyimak kasus Angie ini adalah pernyataann yang pernah disampaikannya kepada Rosa,

"Senayan bisa saya bikin "tsunami" lebih dashyat daripada Nazar."


Pernyataannya ini terungkap di dalam persidangan kasus ini 11 Oktober 2012 yang lalu (Kompas). Pernyataan Angie ini masuk akal, karena mustahil Angie bekerja sendirian dalam kasus ini. Apalagi dengan pernyataan pengacaranya, Nasrullah, tadi siang (21/11/2013), (Kompas).

"Di sana disebutkan mereka (Grup Permai) mengeluarkan total uang Rp 32 miliar. Pengeluaran uang itu ditujukan kepada DPR, bukan Angie. Bahkan ada yang ke politisi partai lain. Kok sekarang dibebankan kepada Angie."

Teuku Nasrullah, Kuasa hukum Angelina Sondakh


Dengan semakin beratnya hukuman Angie ini, semoga akan memaksanya untuk membongkar oknum-oknum yang terlibat, siapapun dan apapun jabatannya, walaupun bisa "mentsunamikan" senayan. Sehingga senayan bisa dibersihkan dari penyakit-penyakit korupsi, kolusi dan nepotisme.

Semoga Angie menyadari bahwa dibalik keterpurukannya ini, ada kesempatan untuknya menjadi pahlawan.

[-Rahmad Agus Koto-]

Artikel Terkait

“3 Alasan Logikaku Kacau Gara-gara Sang Angel Cantik!”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun