Mohon tunggu...
Rahmad Agus Koto
Rahmad Agus Koto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Generalist

Aku? Aku gak mau bilang aku bukan siapa siapa. Terlalu klise. Tidak besar memang, melalui niat dan usaha, aku selalu meyakini bahwa aku selalunya memberikan pengaruh yang baik bagi lingkungan sosial maupun lingkungan alam dimanapun aku berada.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Mendengar Vicky, Mengapa Muncul Sedikit Rasa Mual atau Pusing?

16 September 2013   16:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:48 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum saya membahasnya lebih lanjut, ada baiknya saya kutip dulu kalimat-kalimat Vicky Prasetyo dari berita yang dilansir Kompas berikut ini,

"Di usiaku ini, twenty nine my age, aku masih merindukan apresiasi karena basically, aku senang musik, walaupun kontroversi hati aku lebih menyudutkan kepada konspirasi kemakmuran yang kita pilih ya." "Kita belajar, apa ya, harmonisisasi dari hal terkecil sampai terbesar. Aku pikir kita enggak boleh ego terhadap satu kepentingan dan kudeta apa yang kita menjadi keinginan." "Dengan adanya hubungan ini, bukan mempertakut, bukan mempersuram statusisasi kemakmuran keluarga dia, tapi menjadi confident." "Tapi, kita harus bisa mensiasati kecerdasan itu untuk labil ekonomi kita tetap lebih baik dan aku sangat bangga..."

Dari kalimat-kalimat Vicky diatas, orang-orang yang mendengar atau membacanya untuk pertama kali, kemungkinan besar akan mengalami sedikit rasa mual, pusing atau keduanya. Paling tidak saya mengalaminya sendiri.

Ternyata hal ini ada penjelasan biologisnya.

Kita telah belajar untuk berkomunikasi semenjak masih berada di dalam rahim ibu. Kemudian mengalami kemajuan dan perkembangan yang pesat saat balita dan terus berproses seiring bertambahnya usia.

Pada saat kita mendengar dan melihat sesuatu, bagian-bagian dari otak pembaca (The Reading Brain) bekerjasama secara harmonis untuk menganalisis dan menterjemahkannya berdasarkan memori yang telah tertanam melalui pengalaman dan  "pola pengajaran baku" yang kita peroleh dari keluarga terdekat dan dari lingkungan dimana kita tumbuh besar.

[caption id="attachment_266516" align="aligncenter" width="275" caption="Struktur "][/caption]

Tiga bagian utama otak pembaca tersebut adalah Temporal Lobe, Frontal Lobe dan Angular Gyrus.

Temporal Lobe bertanggung jawab dalam kesadaran suara (phonological awareness) dan menguraikan suara.

Frontal Lobe menangani produksi bahasa, kemampuan membaca dan penggunaan tata bahasa.

Sedangkan Angular Gyrus, berfungsi untuk mensinkronkan kerja Temporal Lobe dengan Frontal Lobe. Bagian inilah yang merangkaikan huruf-huruf menjadi kata dan selanjutnya membentuk kalimat.

Nah, ketika kita menghadapi suatu bahasa yang relatif sangat berbeda dengan pola baku bahasa yang kita miliki, dalam hal ini bahasanya si Vicky, bagian-bagian otak menjadi "kebingungan", kerja bagian-bagian otak yang bertanggung jawab dalam menjerjemahkan bahasa mengalami konflik, menjadi tidak sinkron.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun