Mohon tunggu...
Rahmad Agus Koto
Rahmad Agus Koto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Generalist

Aku? Aku gak mau bilang aku bukan siapa siapa. Terlalu klise. Tidak besar memang, melalui niat dan usaha, aku selalu meyakini bahwa aku selalunya memberikan pengaruh yang baik bagi lingkungan sosial maupun lingkungan alam dimanapun aku berada.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Insan Sejati, Pahlawan Sejati

4 November 2012   17:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:58 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pahlawan, adalah satu kata yang bermakna positif secara sosial budaya. Secara etimologis, pahlawan berasal dari bahasa sanskerta, phala yang berarti buah. Pahlawan adalah seseorang yang menghasilkan "buah" yang memberikan kemanfaatan bagi orang lain.

Tidak seperti gelar-gelar lain misalnya doktor, profesor, dan lain sebagainya, gelar pahlawan sama sekali tidak bisa dibeli dengan uang atau materi.

Pahlawan adalah gelar yang diberikan oleh rakyat, bukan sesuatu yang dicari atau didapatkan, karena ketika seseorang memiliki hasrat untuk mendapatkan gelar itu, otomatis dia tidak memenuhi syarat untuk menjadi seorang pahlawan.

Sedangkan gelar resmi Pahlawan Nasional, adalah gelar yang diberikan oleh pemerintah kepada seseorang yang telah meninggal maupun yang masih hidup, berdasarkan persyaratan-persyaratan yang telah ditetapkan dalam undang-undang. Sebagai simbol penghargaan kita kepada mereka dan sebagai sumber inspirasi bagi kita.

Sesungguhnya, bangsa kita adalah bangsa yang besar, sejarah membuktikannya melalui banyaknya jumlah pahlawan-pahlawan nasional yang berasal dari berbagai pelosok di seluruh tanah air kita, Indonesia.

Sayangnya, pahlawan-pahlawan nasional yang baru mulai terasa langka, disaat kita benar-benar membutuhkan pahlawan-pahlawan untuk memperbaiki sistem pemerintahan kita saat ini yang sangat mengkhawatirkan, dimana yang diawasi dan yang mengawasi telah terkontaminasi secara masif dan sistemik oleh wabah korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Meskipun demikian, kita harus tetap semangat dengan asa yang tidak pernah layu, karena sesungguhnya prinsip insan sejati adalah yang menjadikan seseorang menjadi pahlawan sejati, yang sama sekali tidak menghiraukan gelar-gelar, sebutan-sebutan dan pujian-pujian.

Pahlawan sejati memiliki prinsip yang sederhana, yaitu prinsip lebih mementingkan kepentingan orang lain daripada diri sendiri dan prinsip memberikan kemanfaatan bagi orang lain, yang tidak memandang latar belakang sosial, budaya dan politiknya.

Semoga momen Hari Pahlawan Nasional 2012 ini dapat memarakkan kembali nyala semangat kita, dan menyegarkan asa demi perbaikan, kemajuan dan perkembangan bangsa kita, bangsa Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun