Mohon tunggu...
Rahmad Agus Koto
Rahmad Agus Koto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Generalist

Aku? Aku gak mau bilang aku bukan siapa siapa. Terlalu klise. Tidak besar memang, melalui niat dan usaha, aku selalu meyakini bahwa aku selalunya memberikan pengaruh yang baik bagi lingkungan sosial maupun lingkungan alam dimanapun aku berada.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tanggapan Terhadap Zero dan Baskoro Perihal Opini Palti Hutabarat Mengenai Kasus FPI dan Ahmadiyah

27 Oktober 2012   14:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:19 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[Palti Hutabarat]

Nah, dalam konteks ini, Palti telah salah dalam mengajukan perbandingan untuk menjelaskan perbedaan pemikiran mengenai aliran-aliran agama. Entah disadari Palti atau tidak, pendapatnya itu berarti bahwa sikap penganut Nasrani lebih baik daripada sikap penganut Islam dalam menyikapi perbedaan. Inilah kesalahan fatal beliau.

Saya perlu menekankan bahwa saya tidak mengatakan bahwa Palti memang sengaja melakukannya, makanya saya menyarankan kepada Palti untuk berhati-hati membahas hal ini, untuk bisa lebih bijaksana mengemukakan pendapat, menghargai hukum yang berlaku (hukum saling menghargai), mempertimbangkan matang-matang suatu pendapat atau tulisan sebelum dipublish ke ranah publik.

Adalah hak azazi manusia berpendapat bahwa apa yang diyakininya adalah yang benar dan paling baik, tetapi bijaksanalah apabila kita mengemukakannya di ranah publik. Jangan sampai mengangkat yang kita yakini dan "memijak" yang tidak kita yakini.

Opini Palti Hutabarat tersebut memang tidak terang-terangan mengatakan bahwa penganut agama yang dianutnya lebih baik daripada penganut Islam, tetapi cara atau gaya bahasa tulisannya menimbulkan persepsi demikian.

Apalagi judul tulisannya adalah mengenai tindakan FPI terhadap tempat ibadah Ahmadiyah, beliau tidak fokus membahas judul tulisannya, tercampuraduknya opini pribadi kepada ummat Islam, bukan kepada FPI, seharusnya beliau fokus mengkritik dan memberikan saran kepada FPI (sesuai judul tulisannya).

Akan lebih baik dan bijaksana bila Palti membuat tulisan tersendiri mengenai Islam dan Ahmadiyah, kalau memang beliau berminat membahas hal ini.

Demikian penjelasan saya.

Dengan senang hati saya menerima kritik dan saran mengenai hal ini.

Terima Kasih. Salam hangat dan damai.

***

Menanggapi tulisan Dewa Gilang, "Cobalah Tengok Sejarah Ahmadiyah di Indonesia", menarik sekali bahwa di dalam tulisan tersebut disebutkan bahwa di awal  berdirinya negara kita, Ahmadiyah tidak mengalami perlakuan yang semena-mena, tidak mengalami tindakan kekerasan. Sejarah yang pantas untuk dikaji dalam menyikapi seringnya Ahmadiyah mengalami kekerasan saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun