[caption caption="Jamur Tiram yang sedang mekar. Foto: Rahmad Agus Koto"][/caption]
Metode pencegahan dan pengobatan (PP) sudah ada semenjak manusia hidup dan berkembang biak di planet bumi ini, karena sakit adalah bagian alamiah dari kehidupan manusia. Masing-masing peradaban memiliki metode-metode yang unik.
Secara garis besar konsep PP terbagi atas dua yaitu konsep tradisional dan konsep modern. Abad ke 19 adalah masa dimulainya konsep PP modern yang berdasarkan metode ilmiah yaitu semenjak pesatnya kemajuan dan perkembangan ilmu biologi, kimia, fisika, seiring ditemukannya peralatan dan teknik-teknik laboratorium baru. Konsep modern adalah konsep yang mendominasi metode PP di dunia hingga saat ini.
Di akhir abad ke 19, lahir konsep alternatif yang relatif berbeda dengan konsep modern dan tidak identik dengan konsep tradisional. Namun dari hasil studi saya mengenai hal ini, konsep naturopati adalah konsep tradisional yang "dimodernkan", konsep tradisional yang memanfaatkan ilmu pengetahuan modern.
Istilah naturopati pertama kali disebutkan oleh John Scheel pada tahun 1895, kemudian dipopulerkan oleh Benedict Lust di awal dekade abad ke 20. Benedict dikenal sebagai Bapak Naturopati Amerika Serikat, beliau merupakan pendiri organisasi profesi naturopatik pertama di dunia yaitu American Naturopathic Association.
Naturopati (Latin: Penyakit Alami), adalah konsep pencegahan dan pengobatan penyakit alternatif yang berdasarkan ideologi vitalisme, yaitu keyakinan adanya energi khusus, disebut juga dengan energi vital yang mengendalikan proses biologis dalam tubuh manusia seperti metabolisme, reproduksi, pertumbuhan, perkembangan dan adaptasi.
Naturopati menggunakan pendekatan yang holistik (menyeluruh), keseimbangan energi dalam tubuh, mengutamakan pengobatan dari bahan-bahan alami daripada bahan-bahan "buatan manusia" (farmakologi modern: sintesis atau zat aktif hasil isolasi), dan meminimalisir pembedahan.
Berikut enam prinsip PP naturopati:
- Tidak melukai (harm), memberikan perawatan yang paling efektif dengan resiko sekecil mungkin (primum non nocere).
- Mengenali, respek dan mendukung daya sembuh alami (the self-healing power of nature) yang terdapat secara alami dalam tubuh manusia (vis medicatrix naturae).
- Mengidentifikasi dan menghilangkan penyebab penyakit daripada mengeliminasi atau mengurangi gejala-gejala penyakit (tolle causam).
- Mendidik, menginspirasi pasien untuk bertanggungjawab terhadap kesehatannya sendiri (doctor as teacher).
- Merawat pasien dengan memperhatikan seluruh faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan personal (treat the whole person).
- Menekankan gaya hidup sehat, mememang prinsip mencegah lebih baikd aripada mengobati (health promotion, the best prevention).
Â
Konsep naturopati ini menimbulkan polemik, perdebatan yang hangat diantara kalangan medis dan saintifik modern, khususnya konsep vitalisme yang tidak atau belum bisa dibuktikan secara ilmiah, obat-obat yang diberikan juga menjadi pertentangan karena tidak melalui proses standar obat-obatan modern yang panjang, Evidence-based Medicine (EBM).
Konsep naturopati yang sering didengungkan lebih aman daripada konsep modern oleh pendukungnya juga menjadi polemik tersendiri, karena obat-obat alami yang tunggal atau hasil kombinasi juga dapat memberikan efek samping, atau justru malah membahayakan kesehatan pasien.
Salah satu polemik yang paling heboh adalah diet berdasarkan golongan darah ABO yang dicetuskan oleh seorang naturopatis terkenal, Dr. Peter J. D'Alamo melalui bukunya yang diterbitkan pada tahun 1996 (sebenarnya saya sedang menyusun tulisan tentang ini, namun saya memutuskan mendahulukan tulisan mengenai naturopati ini sebagai pengantar tulisan tersebut).
Terlepas dari polemik tersebut, konsep naturopati telah banyak terbukti efektif dalam menyembuhkan berbagai penyakit, bahkan akhir-akhir ini kemajuan dan perkembangannya sangat signifikan.
Naturopati adalah salah satu alternatif yang layak dicoba, yang paling penting diperhatikan adalah kita harus mengenal dan mengetahui benar latar belakang naturopatis yang akan menangani penyakit yang kita derita.
Terima Kasih dan Salam Hangat Sahabat Kompasianers...
[-Rahmad Agus Koto, S.Si.-]
Sumber: NCNM (Pdf), AANP, Naturopathy Works, Wikipedia
Â
Â
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI