Mohon tunggu...
Rahmad Agus Koto
Rahmad Agus Koto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Generalist

Aku? Aku gak mau bilang aku bukan siapa siapa. Terlalu klise. Tidak besar memang, melalui niat dan usaha, aku selalu meyakini bahwa aku selalunya memberikan pengaruh yang baik bagi lingkungan sosial maupun lingkungan alam dimanapun aku berada.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Prebiotik dan Probiotik: Perbedaan dan Manfaatnya untuk Kesehatan

14 Juli 2012   14:06 Diperbarui: 4 April 2017   18:15 2353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Prebiotik dan Probiotik, kedengarannya sangat familiar bukan? Yup, istilah yang sering muncul dalam iklan produk minuman dan makanan, khususnya produk susu.

Oh ya, sebelumnya ijinkan saya memperkenalkan diri dikit, untuk mendukung tulisan ini. Saya dulu kuliah di Departemen Biologi FMIPA Universitas Sumater Utara, sub Mikrobiologi. Pernah jadi asisten laboratorium Mikrobiologi selama 5 tahun, 2 tahun resmi dan 3 tahun volunteer >.<

Ok, lanjuutkan!


Probiotik adalah mikroorganisme hidup "baik" yang secara alamiah terdapat di dalam sistem pencernaan, (disebut juga dengan flora normal,) atau mikroorganisme baik yang sengaja dikembangbiakkan sebagai suplemen makanan/minuman yang apabila dikonsumsi dalam jumlah seimbang akan memberikan dampak positif bagi kesehatan.

Mikroorganisme ini bisa berupa bakteri, ragi atau mikrofungi. Pada umumnya probiotik yang dikonsumsi masyarakat adalah bakteri, misalnya dari keluarga Lactobacillus, Bifidobacterium dan Enterococcus, dalam bentuk minuman fermentasi seperti yoghurt dan makanan fermentasi seperti acar dan asinan, atau dari hasil industri bioteknologi, yang diaplikasikan ke dalam suplemen berbentuk padat atau cair.

Probiotik berfungsi untuk menjaga keseimbangan mikroesosistem dalam sistem pencernaan, membantu proses pencernaan, berperan positif dalam sistem immun dan menetralkan atau menghilangkan racun. Gaya hidup yang tidak sehat, tidak memperhatikan kebersihan makanan atau minuman, stress dan konsumsi antibiotik yang berlebihan adalah faktor-faktor yang dapat mengganggu keseimbangan mikroorganisme dalam sistem pencernaan.

Istilah Probiotik diperkenalkan kepada masyarakat umum melalui industri suplemen makanan/minuman, padahal sebenarnya kita sudah memperoleh bakteri baik tersebut semenjak kita dilahirkan, yang diwariskan oleh orangtua kita melalui saluran kelahiran. Mikroorganisme baik ini biasanya tidak diperoleh bayi yang dilahirkan melalui bedah cesar, inilah salah satu faktor penyebab mengapa bayi cesar cenderung memiliki alergi, sistem imun yang tidak optimal dan jumlah mikroorganisme flora normal yang rendah.

Konsumsi suplemen Probiotik secara seimbang dapat membantu mengembalikan dan menjaga keseimbangan mikroekosistem tersebut, mencegah diare, mencegah produksi gas yang berlebihan (masuk angin) dan melancarkan proses pencernaan.


Prebiotik adalah makanan yang tidak dapat dicerna usus, berfungsi sebagai suplemen untuk pertumbuhan dan perkembangan  mikroorganisme baik dalam sistem pencernaan.

Sumber alami Prebiotik berasal dari produk susu yang mengandung  FOS (Frukto Oligosakarida) dan GOS (Galakto Oligosakarida). Selain itu Prebiotik jenis Inulin (serat karbohidrat oligosakarida), juga terdapat dalam buah-buahan, kacang polong-polongan, biji utuh sereal misalnya gandum, sayur-sayuran misalnya asparagus, brokoli, dan bumbu-bumbu masak misalnya bawang putih, bawang merah, dan bawang prei.

Seiring dengan meningkatnya teknologi industri pangan, Prebiotik murni telah ditambahkan pada makanan dan minuman komersil seperti roti, biskuit, yoghurt, dan minuman ringan tertentu.

Ok deh, semoga informasi ini dapat bermanfaat.

Salam Hangat Sahabat Kompasianers ^_^

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun