"Satu cara yang sangat efektif untuk memahami suatu peristiwa adalah dengan memahami sejarahnya, karena peristiwa-peristiwa sejarah adalah rambu-rambu jalan yang harus diperhatikan, sehingga tidak tersesat dalam menuju masa depan." [Ajuskoto]
Pembahasan topik biodiversitas (keanekaragaman hayati) sudah ada semenjak 400 tahun sebelum masehi. Ide-ide yang muncul pada saat itu untuk menjelaskan biodiversitas diantaranya adalah Transformisme dan Fixisme.
Transformisme merupakan konsep pemikiran yang diajukan oleh Anaximander (610-546 SM) dan Empedocles (495–35 BCE), namun pemikiran mereka bersifat filsafat dan mistisme sehingga tidak berkembang. Sedangkan Fixisme merupakan ide yang dikemukakan oleh Aristoteles (384–322 SM), yang menyatakan bahwa mahluk hidup mustahil bisa berubah (Creation Biology).
Ide transformisme muncul kembali di abad 18 dan 19 dengan ide yang terinspirasi dari fakta-fakta biologis dengan penjelasan yang lebih metodis. Salah satu tokoh transformisme yang menonjol pada masa itu adalah Chevalier de Lamarck (1744–1829) yang mengemukakan bahwa sistem biologis mahluk hidup dapat berubah seiring waktu melalui mekanisme organ yang digunakan dan yang tidak digunakan.
Contoh terkenal yang diberikan oleh Lamark adalah leher jerapah, dimana dahulunya jerapah berleher pendek, karena kebiasaan jerapah yang menjangkau daun-daun yang berada tinggi di atas pohon, maka lambat laun leher jerapah pun menjadi panjang. Namun ide Lamark tersebut tidak dapat berkembang karena tingkah laku mahluk hidup terbukti tidak dapat diwariskan dan tidak dapat menjelaskan fakta-fakta biologis yang lain misalnya struktur homologi mahluk hidup.
Berdasarkan ide-ide transformisme pendahulunya, terinspirasi oleh teori Thomas Malthus's (1766–1834) mengenai prinsip-prinsip populasi, dan terutama setelah melakukan penelitian di Pulau Galapagos, Darwin memformulasikan ide barunya yang revolusioner, ide yang dapat menjelaskan fakta-fakta biologis dalam satu ide tunggal, ide yang menjadi fondasi utama Biologi Evolusi modern yang masih digunakan hingga saat ini, yaitu Seleksi Alam (Natural Selection).
*****
Tulisan berikutnya, penulis akan memaparkan fakta-fakta biologis yang menginspirasi Charles Robert Darwin dalam memformulasikan idenya, dan bagaimana ide tunggalnya tersebut dapat menjelaskan keterkaitan antara fakta-fakta biologis tersebut.
Salah satu fakta biologis yang saya maksud adalah kesamaan karakteristik (Unity of Type) mahluk hidup. Hohohho penasaran kan?
Kepada pembaca, khususnya yang menentang Biologi Evolusi, penulis sangat menyarankan untuk melepaskan prasangka dan benar-benar objektif dalam menilai pemikiran Charles Robert Darwin, tidak terpengaruh oleh latarbelakang filsafat dan ideologi yang dianutnya.