Mohon tunggu...
Rahmad Agus Koto
Rahmad Agus Koto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Generalist

Aku? Aku gak mau bilang aku bukan siapa siapa. Terlalu klise. Tidak besar memang, melalui niat dan usaha, aku selalu meyakini bahwa aku selalunya memberikan pengaruh yang baik bagi lingkungan sosial maupun lingkungan alam dimanapun aku berada.

Selanjutnya

Tutup

Money

Kekuatan Praktis Sejati Bangsa Indonesia

27 Juni 2012   08:25 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:29 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kadang saya sangat geram dengan pemimpin-pemimpin dan tokoh-tokoh masyarakat negara kita. Saya tidak tahu pasti apakah mereka benar-benar tidak tahu atau pura-pura tidak tahu mengenai kekuatan praktis sejati negara Indonesia yang sesungguhnya.

Saya tidak membahas masalah moral disini, tetapi masalah kekuatan praktis suatu negara, kekuatan yang menonjol dari suatu negara. Amerika menonjol dengan kekuatan militernya, Jepang menonjol dengan kekuatan teknologinya, RRC menonjol dengan kekuatan ekonominya, dan Thailand menonjol dengan kekuatan agrarisnya.

Nah, Indonesia? Tidak ada yang menonjol bukan?

Kadang saya terpikir seharusnya pemimpin-pemimpin dan tokoh-tokoh masyarakat negara kita, memainkan, mempelajari dan memahami game-game simulasi sivilisasi seperti The Age of Empire, Civilization, dan Sim City Society.

Coba kita melirik sedikit ke sejarah negara kita. Presiden Soekarno pada masanya hendak menonjolkan kekuatan militer untuk negara kita, namun terbukti sifatnya hanya sementara karena pondasi negara yang masih rapuh pada saat itu. Presiden Soeharto pada masanya hendak menonjolkan kekuatan agraris, namun terhenti di jaman reformasi, yang menurut saya reformasi yang kebablasan. Meratakan semua apa-apa yang telah dibangun oleh Presiden Soeharto, menganggap semua yang telah diusahakannya adalah salah. Sungguh sangat disayangkan.

Kekuatan praktis sesungguhnya negara Indonesia adalah pangan, bukan agraris karena sebagian besar wilayah Indonesia adalah laut. Kondisi geografis negara kita sangat mendukung negara kita menjadi negara pangan.

Sudah saatnya pemimpin-pemimpin, tokoh-tokoh masyarakat dan seluruh rakyat negara kita menyadari hal ini. Mustahil negara kita bisa mengejar, mengimbangi atau menjadi negara militer, teknologi dan ekonomi.

Sudah saatnya negara kita membuat visi, misi dan program-program inti yang bersifat baku dan terukur. Perencanaan jangka pendek dan jangka panjang, menetapkannya sebagai bagian dari undang-undang dasar negara, yang tidak dapat diubah dengan gampang oleh setiap pergantian presiden. Sebenarnya program REPELITA yang dibuat oleh Presiden Soeharto adalah rencana yang sangat bagus sekali.

Mengenai ide ini, banyak sekali orang-orang pintar di negara kita yang dapat menyusunnya dengan baik.

Sudah saatnya negara kita dikenal sebagai negara yang dikenal dengan kekukatan Pangannya, kekuatan praktis yang menonjol untuk negara kita, Indonesia.

Salam Hangat Sahabat Kompasianers

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun