"Duuuhh... capek ni kog gak ilang-ilang yah? padahal jadwal dan durasi tidur saya normal loh."
Kalimat ini cukup sering saya dengar. Berdasarkan pengamatan saya mengenai orang-orang yang memiliki keluhan yang sama, kemungkinan besar mereka mengalami astenia.
Oke deh, sebelum membahas lebih lanjut mengenai astenia, ada baiknya juga saya memperkenalkan diri mengenai hal ini. Yahhh maksudnya untuk menghindari anggapan bahwa saya hanya ngarang dan nyomot-nyomot dari mbah google doang heheheeh ^_^
Ketika saya bekerja di perusahaan farmasi PMA Prancis (Januari 2007 - Mei 2008), produk obat-obat lingkaran merah yang saya tangani yaitu untuk penyakit jantung, hipertensi, diabetes dan astenia. Telah lulus sertifikasi medical representative oleh Perhimpunan Dokter Farmaseutika Indonesia dan Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia, dengan latar belakang pendidikan biologi. Jadi, pengetahuan mengenai kesehatan lumayan memadai ^.^
Ealah...ya deh iyyaaaa...lanjuuutt...
Astenia, dari bahasa latin astheneia/asthenes, yang berarti lemah, ketiadaan atau kehilangan tenaga. Astenia didefenisikan sebagai kondisi tubuh yang mengalami kelelahan kronik (berkepanjangan) yang bersifat cerebral (adanya gangguan pada sistem syaraf pusat), bukan disebabkan oleh aktivitas otot.
Gejala-Gejala dan Penyebab Astenia
Astenia berbeda dengan capek atau kelelahan (fatique) biasa, kalau rasanya sih kurang lebih sama, sama-sama lemes heheheh.
Begini deh cara gampang membedakannya, kalau anda habis bekerja atau berolahraga, tubuh akan mengalami kelelahan, abis tu istirahat bentar, mandi, makan minum, istirahat bentar trus tidur, besok pagi subuh bangun, badan suwegerrr. Nah berarti itu namanya kelelahan biasa.
Sedangkan astenia gak ngapa-ngapain tapi merasa capek, atau abis kerja udah istirahatpun, capek gak ilang-ilang. Berikut ini adalah gejala-gejala umum (symptoms) astenia:
- Gampang lelah
- Menurunnya kemampuan untuk mempertahankan kinerja
- Mengalami kesulitan dalam memulai suatu aktivitas
- Kehilangan semangat bekerja
- Sulit untuk konsentrasi
- Mudah lupa
- Emosi yang labil
- Libido yang menurun
Sedangkan penyebab astenia diantaranya adalah:
- Aktivitas bekerja atau berpikir yang berlebihan
- Gangguan tidur
- Stres atau depresi
- Efek samping kemoterapi (obat-obatan)
- Sakit yang bekepanjangan atau bersifat kronis
- Kehamilan dan pasca melahirkan
- Efek penyakit jantung, hipertensi, diabetes dan gangguan ginjal
Terapi Umum Mengatasi Astenia
Secara umum astenia adalah penyakit ringan yang relatif mudah diatasi, namun astenia bisa juga menjadi gejala penyakit yang lebih berat, apabila terapi-terapi umum tidak dapat mengatasi astenia, (untuk yang ini saya nyerah deh >.< ) sangat disarankan untuk konsultasi ke dokter.
Berikut beberapa terapi umum untuk mengatasi astenia:
- Mengkonsumsi vitamin neurotropik (vitamin B1, B6 dan B12) ATAU Sulbutiamin, yaitu vitamin B1 (tiamin) yang dimodifikasi sehingga meningkatkan daya serapnya ke bagian cerebral. Terdapat beberapa merek terkenal yang bisa anda dapatkan di toko obat atau apotik, baca aturan pakainya, biasanya 1 tablet per hari.
- Meningkatkan konsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin B1 seperti beras merah, gandum, kacang-kacangan (mis. kacang hijau dan biji bunga matahari), sayur-sayuran (mis. brokoli), daging dan kuning telur.
- Menjaga gaya hidup sehat: aktivitas yang tidak berlebihan, tidur yang teratur, olah raga, minum air bening (maksud saya air putih heheheh) minimal 2 liter/hari dan sebagainya.
- Ikhlas dan banyak-banyak beribadah, karena aktivitas ini memiliki efek menenangkan ^_^
Woke deh, mudah-mudahan artikel ini bermanfaat, apalagi buat yang gilak nonton bola ampe pagi tuh heheheh, karena begadang adalah salah satu penyebab utama astenia >.<
Salam Hangat Sahabat Kompasianers ^_^
******************************************
Artikel Penulis Terkait Kesehatan dan Biologi:
- Pentingnya Mengenal Jenis & Pemicu Sakit Kepala
- Terapi Pijat Sederhana Untuk Penyakit Sederhana
- Hati-Hatilah Menggunakan Obat Kumur (Mouthwash) Beralkohol.
- Membahas Cinta Secara Biologis
- Kesehatan Dalam Serbuan Radiasi Elektromagnetik Mobile Phone: Masalah & Solusi
- Harmonisasi Gaya Hidup Sehat dengan Jam Biologis
- “Yess… Terapi Sendiri Delayed Sleep Phase Syndrome (DSPS), Berhasil!”
- “Mas, Aman Gak Nata De Coco Bagi Pasien Diabetes?”
- Gigi Depan Faqih Rusak Gara-Gara Sisa ASI pada Giginya
- Mengapa Keanekaragaman Hayati Pantas "Diributin"?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H