Mohon tunggu...
Rahmad Agus Koto
Rahmad Agus Koto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Generalist

Aku? Aku gak mau bilang aku bukan siapa siapa. Terlalu klise. Tidak besar memang, melalui niat dan usaha, aku selalu meyakini bahwa aku selalunya memberikan pengaruh yang baik bagi lingkungan sosial maupun lingkungan alam dimanapun aku berada.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menguak Rahasia Teknik Fotografer Profesional: Exposure Triangle!

6 Juni 2012   18:26 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:19 25493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saatnya kita menuju tingkat mahir dalam fotografi bak seorang fotografer profesional. Tulisan ini merupakan lanjutan dari 2 artikel fotografi sebelumnya. Oh ya, tulisan ini saya tujukan buat fotografer pemula loh, jadi musti suwon dulu nih ama fotografer profesional, permisiii... >.<

Pemahaman mengutak-atik exposure triangle adalah "rahasia besar" keahlian seorang fotografer profesional, untuk kamera manual maupun digital (kita fokus pada yang digital aja yahh...)

Exposure adalah jumlah cahaya yang masuk ke dalam medium fotografis kamera (negatif film pada kamera manual dan sensor gambar pada kamera digital) saat pengambilan gambar.


Apabila jumlah cahaya yang masuk ke medium fotografis terlalu banyak, foto menjadi terlalu terang istilahnya overexposure, apabila terlalu sedikit foto menjadi terlalu gelap istilahnya underexposure, dan apabila foto sesuai dengan yang kita inginkan disebut dengan optimal exposure. Exposure Value (EV) adalah angka yang digunakan untuk mengetahui jumlah cahaya yang masuk.

1. Underexposure (ajuskoto)

1338986677240132127
1338986677240132127
2. Optimal Exposure (ajuskoto)
1338986707740428968
1338986707740428968
3. Overexposure (ajuskoto)

Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi sedikit banyaknya jumlah cahaya yang masuk adalah Aperture, Shutter Speed dan ISO. Ketiga-tiganya saling terkait satu sama lain dan tidak dapat dipisah-pisahkan sehingga sering disebut dengan Exposure Triangle.

1338988990711889713
1338988990711889713
4. Exposure Triangle

Nah, yang paling kerennya lagi nih, kalau dah benar-benar nguasain ketiganya, bisa menciptakan foto-foto tricky yang dahsyat, seperti di bawah ini:

13389910511826461787
13389910511826461787
5. Sarah Lee
13389911431845546873
13389911431845546873
6. Sarah Lee
13389890971617343825
13389890971617343825
7. Irrigation Sprinklers-Bobby Haas
13389877882108833916
13389877882108833916
8. Slow Shutter Effect-Claude Sadik

Untuk menghasilkan foto-foto keq di atas mah butuh kamera digital yang beneran atuuhhh (baca: DSLR Pro) heheheh..

Slow jazz... kalau pembaca benar-benar minat fotografi, gampang koq memahami ketiga hal ini, saya yakin pembaca akan memahaminya setelah selesai membaca tulisan ini yang merupakan pijakan untuk meloncat lebih tinggi ke angkasa dunia fotografi, trust me it works ^,^

Exposure Triangle

1. Aperture
Aperture adalah lubang/lingkaran di bagian depan kamera yang bekerja sama dengan shutter (diapraghma) untuk mengontrol jumlah cahaya yang masuk pada sensor gambar. Semakin besar diameter lubangnya semakin besar pula cahaya yang masuk. Selain mengatur cahaya yang masuk, aperture juga berfungsi untuk mengatur Depth of Field (DoF) (hadehh apa pulak DoF nie...? sabar yaaa.. ^_^).
Simbol ukuran besar kecilnya aperture adalah f-number atau f-stops, semakin besar f-number berarti semakin kecil diameter lubang (gambar 9).


1338999687432402897
1338999687432402897
9. www.nikonusa.com
Depth of Field (DoF)
DoF biasanya diterjemahkan dengan ruang tajam. Maaf, coba ambil pensil atau benda kecil yang lain, pegang dan letakkan kira-kira 30 cm di depan mata. Sekali lagi maaf (soalnya saya nyuruh-nyuruh nih >.< ), sekarang belalakkan mata anda menatap pensil tersebut (kira-kira 3 detik), kemudian picingkan mata anda sambil terus menatap benda itu.
Saat anda membelalakkan mata anda "gambar yang terlihat mata" disebut dengan ruang tajam lebar, dan saat anda memicingkan mata anda gambar yang terlihat disebut ruang tajam sempit. Saat anda memicingkan mata pensil akan terlihat lebih tajam atau lebih fokus, ya kan? Nah, itulah yang dimaksud dengan DoF, gampang memahaminya kan? ^_^


1339004336234934105
1339004336234934105
10. Pengaruh Aperture pada Depth of Field
Kembali ke laptop...ehh... kamera, semakin kecil angka f-stops semakin tajam DoF-nya, dan sebaliknya (gambar10). Background gambar kuda sebelah kiri lebih kabur daripada gambar yang di sebelah kanan. Trik ini sangat baik untuk foto close-up dan makro.
Animasi Aperture Effect
2. Shutter Speed
Shutter speed biasanya diterjemahkan dengan kecepatan rana. Shutter speed berfungsi untuk mengatur berapa lama sensor gambar terekspos cahaya yang masuk dalam satuan detik. Trik freez effect (gambar 5 dan 6) menggunakan shutter speed yang sangat cepat. Gambar bilah helikopter sebelah kiri terlihat kabur pada shutter speed 1/100 detik, sedangkan gambar sebelah kanan bilah terlihat seakan-akan berhenti (Gambar 13).


1339001642908509104
1339001642908509104
11. Pengaruh Shutter Speed pada Foto
Animasi Shutter Speed
3. ISO
ISO (International Standard Organization) merupakan istilah yang digunakan untuk menentukan sensifitas sensor film pada kamera digital. Istilah ini berasal dari jaman kamera manual untuk menyebutkan sensifitas emulsi kimia film terhadap cahaya (ASA) dimana satuannya adalah ISO dalam angka tertentu, ISO 100, 200, 400, 800, 1600, 3200 hingga 6400, tidak tertutup kemungkinan akan bertambah lagi. Namun istilah ISO masih digunakan hingga di era digital.
Biasanya pengaturan nilai ISO digunakan untuk mengoptimalkan exsposure, apabila settingan aperture dan shutter speed belum memuaskan. Semakin tinggi nilai ISO, semakin tinggi pula sensifitasnya terhadap cahaya. Sayangnya semakin tinggi nilainya efek berpasir (grainy) pada gambar semakin jelas (Gambar 12). Settingan ISO penting dalam fotografi malam, atau objek yang berada di ruangan/lingkungan yang remang-remang.

[caption id="attachment_181239" align="aligncenter" width="300" caption="12. Efek Berpasir pada Foto"]

1339005344971682843
1339005344971682843
[/caption]


Ok deh... cara cepat untuk benar-benar memahami ketiganya adalah praktek langsung. Ketahui tombol-tombol pengatur ketiganya. Catat masing-masing angka saat pengambilan foto pertama, ubah angka salah satu faktor misalnya angka ISO, ambil foto, ubah lagi, ambil lagi, demikian seterusnya untuk faktor aperture dan shutter speed. Jangan lupa memberikan nama khusus pada tiap-tiap foto sesuai dengan settingan angka, ntar malah kebingungan heheheh.

Sebenarnya catatan settingan telah ada pada file-file tersebut yang bisa terlihat pada LCD kamera atau komputer menggunakan software ACD See atau Photoshop. Kalau memang tau caranya, berarti gak perlu dicatet dong angka-angkanya saat pengambilan foto >.<

Kemudian amati angka-angka ketiga faktor tersebut dan perubahan-perubahan yang terjadi pada hasil foto. Dengan demikian akan mudah memahami pengaruh masing-masing faktor.

Sumber Gambar 4, 5 dan 6, 7, 8, 9 dan 10, 11, 12

Catatan Pribadi:

Sebenarnya contoh-contoh gambar/foto di atas tidaklah terlalu sulit membuatnya, namun berhubungan saya belum punya DLSR hiks..hiks T_T

yahhh terpaksa deh minjam gambar dari website-website tersebut hehehe...

Salam Hangat Sahabat Kompasioner, Semoga Bermanfaat. Jangan Lupa Ngevote yaa Dear Readers... ^_^

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


  1. Teknik Fotografi dan Hasil Bagus Itu Gampang Kok, Beneran!
  2. “Teknik Fotografi Makro dan Hasil Bagus Itu Gampang Kok, Beneran!”

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun