Kepo...
Kata gaul yang masih relatif baru ini, seringkali disematkan secara negatif bagi seseorang yang ingin mengetahui atau mau mencampuri urusan orang lain. Namun, jika mengusut asal-usul kata ini, bisa saja kata "kepo" ini kita gunakan secara positif.
Informasi mengenai asal-usul kata ini dengan pembahasan yang ringkas namun padat informasi, bisa di baca di blog ini, "Detak Ketik Cerita". Pada intinya arti kepo adalah rasa ingin tahu, mau tahu, atau penasaran (curious).
Disini saya hendak berbagai mengenai manfaat dari kepo dalam pengertian yang positif. Manfaat yang saya pikir bisa dikategorikan penting pake banget :)
Manfaat Kepo Untuk Kesehatan
Beberapa penelitian ilmiah menunjukkan bahwa kepo ini berguna untuk memperpanjang usia (lama penelitian lima tahun dengan 1.000 objek), menjaga kesehatan otak, dan menurunkan resiko menderita penyakit hipertensi dan diabetes (lama penelitian dua tahun dengan 1000 objek).
Manfaat Kepo Untuk Intelijensia (Sistem Pendidikan)
Sudah jamak kita ketahui bahwa anak-anak balita yang suka nanya ini itu, dianggap sebagai anak yang cerdas. Memperlihatkan bahwa anak tersebut telah menggunakan otaknya untuk berpikir mengapa sesuatu begini, mengapa begitu.
Suatu penelitian yang melibatkan 1795 anak-anak dengan membandingkan IQ ketika mereka berusia tiga tahun dengan IQ ketika mereka berusia 11 tahun, memperlihatkan bahwa anak-anak dengan kekepoan yang cukup tinggi memiliki IQ yang lebih baik.
Sedangkan hasil penelitian lain dengan objek orang dewasa menunjukkan bahwa level kekepoan berkolerasi atau berbanding lurus dengan kemampuan menganalisis, menyelesaikan permasalahan, dan tingkat intelejensia.
Hubungan kekepoan dan intelejensia ini sudah cukup lama diteliti, dan di awal bulan ini (2 Oktober, 2014), Dr. Matthias Gruber, dari University of California, beserta koleganya berhasil mengetahui mekanisme biologis bagaimana otak bereaksi secara positif terhadap kekepoan.
Penelitian-penelitian ini mengarah pada penemuan metode-metode sistem pendidikan baru yang lebih baik. Sederhananya, seorang guru sebaiknya cerdik memancing kekepoan siswa-siswinya.
Manfaat Kepo Untuk Hubungan Sosial
Yap, kekepoan seseorang terhadap "urusan" orang lain pada faktanya (hasil penelitian) adalah sebentuk perhatian, ketertarikan atau kepedulian terhadap orang lain itu. Dengan kata lain, kekepoan itu adalah sejenis jembatan yang menghubungkan seseorang dengan yang lainnya secara sosial.
Manfaat Kepo Untuk Kebahagiaan
Ada dua faktor yang sangat mempengaruhi kebahagiaan seseorang, dua faktor yang teridentifikasi dari hasil penelitian polling yang dilakukan oleh Gallup Organization terhadap 130 ribu orang dari 130 negara. Kedua faktor itu adalah bisa mengandalkan bantuan dari seseorang (being able to count on someone for help) dan mempelajari sesuatu (hikmah) dari peristiwa yang telah berlalu (learned something yesterday).
Hasil polling ini mengkomfirmasikan bahwa menjalin hubungan yang baik dengan orang lain dan tumbuh sebagai dirinya sendiri merupakan komponen fundamental kebahagiaan hidup, dimana kedua hal tersebut didukung atau dipengaruhi oleh kekepoan.
Manfaat Kepo Untuk Tujuan atau Maksud Hidup
Jika seseorang ingin mengetahui maksud dan atau tujuan hidupnya, kekepoan adalah "pintu masuk" untuk mengetahui makna dan kepuasan hidup yang mencakup ketertarikan, hobi dan gairah (passion).
Demikianlah lima manfaat yang bisa diperoleh dari kekepoan. Tetapi bagaimanapun, ujung-ujungnya kembali kepada pepatah klasik bahwa segala sesuatu yang berlebih-lebihan itu tidak baik. Jika kekepoan itu tidak terkendali bukannya manfaat yang diperoleh, malah bisa menjadi mudarat.
Sedangkan tips untuk menjaga kekepoan ini diantaranya adalah mencari, mengembangkan, memajukan ilmu dan pengalaman, mencoba hal-hal baru yang "menantang" yang bersifat tidak pasti, menganggap apapun yang kita lakukan sebagai "permainan", menantang rasa bosan yang muncul, serta mencari sesuatu yang tidak biasa diantara yang biasa.
Ok deh, semoga artikel ini bermanfaat bagi teman-teman pembaca.
Salam Hangat Sahabat Kompasianers...
[-Rahmad Agus Koto-]
Referensi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H